TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melakukan beragam kegiatan untuk memperingati HUT RI ke-71, Selasa (16/8/2016).
Menurut Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, makna merdeka baginya adalah membahagiakan orang lain.
"Merdeka itu, membahagiakan orang lain. Senang melihat orang lain bahagia, tersenyum, dan tertawa," kata Anas.
Anas bersama masyarakat melakukan tasyakuran di pinggir jalan, depan Pendopo Banyuwangi. Puluhan tumpeng disediakan untuk dinikmati bersama masyarakat.
"Momen ini mengingatkan kita pada leluhur pejuang-pejuang kemerdekaan," kata Anas.
Selain itu menurut Anas, Banyuwangi siap melaksanakan arahan Presiden Joko Widodo yang disampaikan saat Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI.
Presiden menekankan pentingnya semua elemen bangsa untuk keluar dari zona nyaman guna memenangkan persaingan serta menyelesaikan sejumlah permasalahan bangsa, seperti kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan sosial.
”Arahan Presiden Jokowi sangat relevan, dan memang kita perlu terus mendorong terobosan baru guna mempercepat pembangunan daerah. Pidato Presiden tadi memberi semangat kepada kami yang ada di daerah untuk bekerja secara lebih kreatif dan cepat untuk pembangunan,” kata Anas.
Anas menyatakan, saat ini memang tidak bisa birokrasi bekerja seperti di era-era terdahulu. Birokrasi harus lebih luwes, sigap, dan responsif dalam menjawab dinamika yang ada di masyarakat.
”Birokrat harus juga siap 24 jam. Misalnya, ya harus legowo kalau tengah malam dicaci-maki di media sosial, karena pelayanan rumah sakit yang tidak baik,” ujar Anas.
Keluar dari zona nyaman, sambung Anas, harus berani membikin program terobosan. Program tidak dibikin rutin sama seperti tahun-tahun lalu, melainkan harus menyesuaikan dengan dinamika zaman dan kebutuhan masyarakat.
”Konsekuensi dari keluar zona nyaman adalah bekerja lebih giat lagi. Artinya tidak boleh malas dan harus kreatif. Yang disampaikan Presiden tadi menyemangati birokrasi agar tidak takut keluar dari zona nyaman. Asal segaris dengan peraturan, birokrasi tak perlu takut keluar dari zona nyaman dengan menciptakan program terobosan,” paparnya.
Anas juga menggarisbawahi pentingnya penganggaran berbasis program prioritas seperti disampaikan Presiden Jokowi. Jadi, anggaran tidak dibagi rata ke seluruh satuan atau unit kerja.
”Itu mengharuskan pemda untuk fokus,” ujarnya.