Laporan Wartawan Tribun Medan/ Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Petinggi Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) tak bisa lagi membantah insiden penyerangan pasukan Paskhas Lanud Soewondo ke pemukiman warga di Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia.
Berbagai bukti sudah terungkap seperti rekaman CCTV di Masjid Al Hasanah dan penuturan para korban yang terluka.
Menurut nazir Masjid Al Hasanah, Ghofar Ismail (68), anak lelakinya bernama Imam Rizki Istiqlal (19) sampai saat ini masih terbaring lemah akibat dihantam pentungan kayu oleh TNI AU.
Bahkan, akibat penganiayaan itu, anak Ghofar mengalami keretakan di tulang kepala belakang.
"Setelah anak saya dipukuli, kami pun membawa Imam ke rumah sakit Mitra Sejati. Sampai di sana, kepala anak saya langsung discaning untuk melihat sejauh mana lukanya," ungkap Ghofar, Jumat (19/8/2016).
Setelah dirontgen, kata Ghofar, hasilnya cukup mengejutkan. Sebab, lanjutnya, anaknya itu mengalami luka serius.
"Berdasarkan scaning di Mitra Sejati, kepala anak saya retak di kepala belakangnya. Ini sungguh terlalu biadab. Mereka menyerang semua warga," ungkap Ghofar dengan suara agak bergetar.
Setelah kejadian, lanjutnya, biaya perobatan ditanggung sendiri. Ia meminta anggota TNI AU yang terlibat penganiayaan diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Mengerikan sekali. Saya sendiri trauma dengan kejadian itu. Jangan sampai terulang lagi lah," pungkas pria berambut ubanan ini.(ray/tribun-medan.com)