Laporan Wartawan Pos Kupang, Feliks Janggu
TRIBUNNEWS.COM, LARANTUKA - Peserta Jelajah Kompas Flores-Timor 2016 sudah mengakhiri petualangan mereka menjelajahi Pulau Flores sejauh kurang lebih 700 kilometer.
Perjalanan mereka dari Labuan Bajo di ujung barat Pulau Flores sejak 13 Agustus 2016 finish di Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Kamis (18/8/2016) malam.
Di kota ini mereka disambut penjabat Bupati Flores Timur, Emanuel Kara serta masyarakat setempat.
Selanjutnya pada Jumat (19/8/2016) petang mereka berangkat ke Pulau Timor menggunakan kapal motor penyeberangan atau kapal feri.
Kapal yang meninggalkan Pelabuhan Waibalun, Larantuka diperkirakan tiba di Pelabuhan Bolok, Kupang pada Sabtu (20/8/2016) dini hari sekitar pukul 03.00 Wita.
Pare pesepeda yang datang dari berbagai pelosok Indonesia selanjutnya istirahat di Kupang, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sehari.
Pada Minggu (21/8/2016), mereka melanjutkan jelajah sepeda di Pulau Timor hingga finish di Kota Atambua, Kabupaten Belu 23 Agustus mendatang.
Sebelum meninggalkan Kota Larantuka sore tadi, peserta Jelajah Sepeda Kompas Flores Timor 2016 berziarah ke makam Mgr. Gabriel Manek, SVD.
Sebagian peserta menyempatkan diri berdoa di Kapel Gabriel Manek dan yang lainnya meninjau museum peninggalan mendiang uskup pendiri Kongregasi Reinha Rosari atau PRR Larantuka tersebut.
Rombongan pesepeda diterima Kepala Biara PRR Larantuka Suster Maria Erna, PRR dan anggota biara Suster Maria Petra PRR. Rombongan berada di tempat ziarah ini kurang lebih 30 menit.
Selanjutnya rombongan menuju ke Kapela Tuan Ma Larantuka. Di sana mereka disambut juru kunci Kapela Tuan Ma, Wilhelmus Resiona.
Peserta berpose bersama di depan patung Tuan Ma yang dipajang di dalam kapela. Dari situ baru mereka pamit dan menuju Pelabuhan Kapal Feri di Waibalun untuk berangkat ke Kota Kupang. (*)