News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dianggap Bertindak di Luar Kewenangan, Ini Komentar Pangdam III/Siliwangi

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Hadi Prasojo, kepada wartawan di ruangan AH Nasution, Markas Kodam III/Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Kamis (25/8/2016).

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Hadi Prasojo, angkat bicara soal keterlibatan anggota TNI  yang turut menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di ruang publik.

Hal itu buntut adanya pembubaran sekumpulan penunggang sepeda motor di Taman Cikapayang, Jalan Ir Juanda, Sabtu (20/8/2016) malam.

“Sekarang di media sosial dan banyak pendapat yang mempersoalkan kewenangan kami. Sebetulnya kami sudah kerjasama dengan kepolisian, bahwa siapapun yang dapat telpon dari masyarakat akan melakukan tindakan,” kata Hadi kepada wartawan di ruangan AH Nasution, Markas Kodam III/Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Kamis (25/8/2016).

Pembubaran kelompok bermotor di Taman Cikapayang, kata Hadi, juga berdasarkan informasi masyarakat yang merasa resah dengan keberadaan mereka.

Laporan itu kemudian direspon jajaran Kodim 0618/BS untuk mengimbau kepada komunitas motor tersebut agar membubarkan diri.

“Nah waktu itu ada sekitar 200 orang ini, waktu kami sampai di sana sebagian ada yang lari dan ada yang tertinggal. Di lokasi, kami temukan banyak minuman keras. Sama anggota kami miras itu disita dan dimusnahkan di lokasi,” ujar Hadi.

Terkait dengan adanya dugaan pembubaran dan tudingan pemukulan pengurus Perpustakaan Jalanan Bandung, Hadi dengan tegas membantahnya.

Hal itu menyusul kegiatan Perpustakaan Jalanan Bandung berlangsung ketika anggotanya merespon laporan masyarakat di Taman Cikapayang itu.

Pihaknya hanya mengimbau kepada Perpustakaan Jalanan Bandung untuk menghentikan aktivitasnya lantaran jam sudah menunjukkan pukul 00.00 WIB.

“Yang diblow up sekarang kami seakan-akan tidak mendukung perpustakaan jalanan. Sekarang lihat saja di sana apakah bisa baca kalau jam 00.00 WIB, kan gelap. Makanya kami imbau untuk bubar. Tidak membubarkan dan tidak ada yang diacak-acak,” kata Hadi.

Hadi mengatakan, pihak tak memusuhi ataupun melarang kegiatan Perpustakaan Jalanan Bandung. Pihaknya pun sangat mendukung tujuan Perpustakaan Jalanan Bandung dengan menyediakan berbagai macam buku untuk dibaca.

“Bahkan di koramil juga kami ada perpusataan bagi masyarakat yang tidak sekolah. Kami juga ada perpustakaan digital. Jadi kalau diblow up kami memusuhi perpustakaan itu, tidak benar, dan tidak ada pemukulan,” kata Hadi. (cis)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini