News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kapolda Lampung Sebulan Tidur Bersama Pembunuh

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Lampung Brigadir Jenderal Ike Edwin merayakan HUT RI ke 71 bersama para tahanan di rumah tahanan Polresta Bandar Lampung, Rabu (17/8/2016) sore

Saat dibawa ke kantor, Ike menempatkan karung yang berisi preman itu di bawah kakinya. Namun, hebatnya, preman itu berhasil meloloskan diri.

Bagaimana bisa? Rupanya, preman itu punya ilmu. Untuk bisa melepaskan diri, harus ada air. Nah, dia menggunakan air ludahnya.

Dua-tiga jam memuntahkan ludah, dia menjadi licin dan dengan mudah lolos dari karung, sementara para polisi yang ada di ruangan itu tertidur pulas.

Ike mendatangi orang ahli untuk mengetahui apa yang terjadi. Di situlah ia diberitahu, preman itu punya ilmu belut. Asal ketemu air, lolos. Borgol tidak berguna lagi.

Kasus pembunuhan sipor taksi tersebut cukup lama baru dituntaskan, hingga mencapai 40 hari. Pimpinan hingga anak buah Ike sudah hampir menyerah karena sekian lama belum ada indikasi yang mengarahkan ke tersangka.

Tapi, Ike tidak mau mundur. Ia selalu optimistis bisa menyelesaikan kasus tersebut.

Bagaimanapun caranya. Ia yakin, kalau hingga demikian lama penyidik belum menemukan petunjuk, maka Tuhan yang akan memberikan petunjuk.

Lewat tengah malam, sekitar pukul 02.00 dini hari, Ike mendatangi TKP sendirian. Di situ ia merenung dan mencari jawaban. Lalu, ia curhat dan berdoa kepada Tuhan.

Ia mengatakan, kasus tersebut sangat sulit. Berat untuk mengungkapnya. Tapi, yang Mahatahu adalah Tuhan.

"Beri kami petunjuk-Mu. Atas kehendak-Mu, beri kami kekuatan untuk menyelesaikan kasus ini," begitu dia berdoa.

Selama dua jam dia berada di TKP, di sekitar semak-semak yang menjadi lokasi penemuan mayat sopir taksi. Setelah kembali ke Mapolresta, ia mendapat kabar, pelakunya sudah ditangkap di Jakarta Utara.

Dari situ kemudian terungkap, si oknum polisi tersebut juga merupakan komplotan pembunuh sopir taksi.

Mereka bersama- sama mencegat taksi dan mengambil uang setoran, lalu membunuh sang sopir. Mayatnya dibuang ke semak-semak.

Ike mengingatkan, dalam setiap kejadian apapun, jangan sampai melupakan Tuhan.

Aparat kepolisian dalam upaya mengungkap kasus harus selalu berdoa kepada-Nya, minta diberi kekuatan, kesabaran, dan petunjuk.

"Dengan prinsip itu, semua kasus pembunuhan yang saya tangani, terungkap semua. Syukur saya panjatkan kepada Tuhan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini