Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Hadi Prasojo, menepis tudingan jajarannya tidak menjunjung hak asasi manusia (HAM) dan mendukung demokrasi.
Hal itu menyusul adanya batasan waktu berkumpul komunitas bermotor yang dinilai mengekang kebebasan berkumpul.
“Kami juga demokratis dan menjunjung HAM. Tapi sebagai unsur pemerintahan, kalau lihat generasi muda masih begadangan, apalagi sampai minum miras, itu khawatirnya timbul aksi kejahatan. Kejadian itu yang kami hindari. Demokrasi kami junjung, tapi kalau untuk kepentingan orang banyak kami lebih kami utamakan,” kata Hadi kepada wartawan di ruangan AH Nasution, Markas Kodam III/Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Kamis (25/8/2016).
Misalnya, kata Hadi, terdapat seorang warga menyetel musik keras-keras di tengah kampung tengah malam.
Menurutnya, hal tersebut tentu menggangu kenyamanan warga sekitarnya yang tengah beristirahat.
Pihaknya sebagai unsur pemerintahan tentunya akan merepson hal tersebut terutama jika diminta masyarakat.
“Jadi demokrasi itu bukan sebebas-bebasnya. Jadi mohon diklarifikasi, kami juga tidak memusuhi Perpustakaan Jalanan Bandung. Kami pun sangat menginginkan Perpustakaan Jalanan Bandung kerjasama dengan kami, kami siap bantu,” kata Hadi.
Akan tetapi, kata Hadi, pihaknya tak ingin perpustakaan dijadikan kedok anggota geng motor untuk bisa berkumpul di tengah malam.
Maka dari itu pihaknya tetap akan melakukan patroli untuk menekan keberadaan geng motor di Kota Bandung.
“Selama kami komit dengan pemda, maka akan kami selesaikan. Kalau ada laporan atau melihat kumpulan sepeda motor kumpul di pinggir jalan akan kami bubarkan. Kalau seperti di Braga silahkan saja kan itu tempatnya nongkrong,” kata Hadi. (cis)