Tapi sayang, luka bakar yang terlalu parah, dari ujung kaki ke ujung rambut, menyebabkan nyawa balita ini tak tertolong, meski sempat dilarikan warga ke RSUD Aceh Singkil.
Jenazah Aman Muslim kemarin langsung dikebumikan di tempat pemakaman umum Desa Bukit Harapan. Sedangkan ibunya masih dirawat di Rumah Sakit Adam Malik, Medan, dengan kondisi luka bakar mencapai 80 persen.
Sementara itu, tetangga korban menyebutkan, sehari sebelum peristiwa kebakaran itu, pasangan tersebut tampak cekcok.
Tapi tetangga tak tahu apa yang menyebabkan pasangan tersebut bertengkar, sehingga terdengar oleh tetangga.
Hal juga yang masih misteri dalam keluarga itu adalah tentang penyebab pasti kebakaran. Korslet listrik atau api kompor yang menyebabkan rumah itu terbakar juga belum diketahui. Polisi masih menyelidikinya.
Amatan Serambi kemarin, di halaman rumah itu terlihat karpet plastik dan kapas, sisa-sisa terbakar. Di bagian tengah rumah, tempat korban terbakar, masih berupa tanah merah. Sedangkan dinding rumah maupun barang lainnya di kamar korban dan dapur, terlihat masih utuh.
Polisi sudah memasang garis polisi (police line) di depan rumah korban yang terletak di pinggir jalan raya menuju perkebunan kelapa sawit PT Nafasindo tersebut.
Kapolres Aceh Singkil, AKBP M Ridwan mengakui adanya kebakaran yang menyebabkan anak Feri Situmorang meninggal dan istrinya luka parah.
Saat ditanya apakah polisi melihat ada kejanggalan dalam kejadian itu, AKBP M Ridwan menyatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran. “Setelah korban sembuh nanti, baru kami mintai keterangan,” ujarnya. (serambi indonesia/de)