TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Pemerintah Turki akhirnya membebaskan mahasiswi asal Aceh berinisial YU (20), bersama seorang mahasiswi asal Demak, Jawa Tengah, DP (21).
Keduanya dibebaskan Kamis (25/8) sore waktu Turki, lantaran tak terbukti terlibat dengan Fethullah Gulen sebagaimana dicurigai sebelumnya.
Kedua mahasiswa asal Indonesia itu kini ditampung di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara, Turki.
YU adalah mahasiswi asal Aceh yang beralamat di Meunasah Mee Tanjong, Kemukiman Usi, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie.
Sebagaimana diketahui, YU dan DP ditangkap otoritas keamanan Turki pada 11 Agustus 2016, di rumah tinggal mereka di Kota Bursa, Turki.
Dua mahasiswi itu ditahan otoritas keamanan Turki karena diduga kuat terlibat dengan Fethullah Gulen, orang yang disinyalir sebagai penggerak kudeta Turki pada pertengahan Juli lalu.
Informasi yang dihimpun Serambi (Tribunnews.com network), YU dan DP adalah dua dari ratusan mahasiswa Indonesia yang menerima beasiswa dari Yayasan Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association (Pasiad) yang dituding terkait dengan Fethullah Gulen.
Saat ditangkap, keduanya berada di rumah mereka yang juga dikelola oleh Yayasan Gullen tersebut. Kompas.com melansir, Jumat 19 Agustus, YU dan DP memang mengakui selama ini tinggal di rumah tersebut.
Informasi tentang dibebaskannya YU dan DP diperoleh Serambi dari Kepala Biro (Karo) Humas Setda Aceh, Frans Dellian, Jumat (26/8/2016).
Menurut Frans, upaya Pemerintah Aceh melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melobi otoritas keamanan Turki telah membuahkan hasil.
“Alhamdulillah, mereka sudah dibebaskan dan sudah aman. Keduanya saat ini berada di Wisma Indonesia di Ankara,” kata Frans.
Frans juga mengatakan, sesuai dengan arahan Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah, pihaknya dan Kemenlu sedang berdiskusi dengan KBRI di sana, apakah YU bisa dipulangkan segera ke Aceh atau tidak.
Menurutnya, Pemerintah Indonesia saat ini juga sedang mengkaji berbagai kemungkinan terkait pendidikan YU.
“Jika memang memungkinkan, YU tetap akan melanjutkan pendidikan di Turki atau opsi pulang dan melanjutkan sekolah di Indonesia. Untuk saat ini, kondisi YU dan temannya itu sehat di sana. Keduanya murni sebagai mahasiswi, tanpa terkait dengan organisasi apa pun,” pungkas Frans Dellian.