Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, menuding perusahaan perusak lingkungan menerapkan paradIgma ekonomi rakus.
Hal itu disampaikan Ahmad Heryawan atau Aher kepada pengusaha dan utusan perusahaan yang hadir dalam acara sosialiasi percepatan Gerakan Citarum Bestari.
"Itu paradigma kuno," kata Gubernur Aher di Graha Tirta Siliwangi, Jalan Lombok, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (31/8/2016).
Aher menjelaskan kehadiran jajaran direksi maupun pemilik perusahaan sangat penting. Sebab persoalan lingkungan bukan hal sederhana yang cukup didengar utusan perusahaan.
“Adakah pasokan kehidupan bukan dari lingkungan? Tidak ada, semua itu dari lingkungan,” beber Aher. "Jika lingkungan rusak pasokan kehidupan rusak, maka Indonesia juga akan rusak gara-gara alamnya rusak."
Aher meminta hiduplah tanpa membunuh kehidupan dan sejahteralah tanpa menyengsarakan orang. Jangan sampai masyarakat sejahtera lantaran memiliki industri dan perusahaan namun keberadannya justru merusak lingkungan.
“Kita masih ada anak, cucu, tetangga, dan orang lain yang mempunyai hak yang sama mendapatkan lingkungan sehat,” kata Aher.
Pembangunan ekonomi, kata Aher, bisa dilakukan tanpa merusak lingkungan. Hal itu terjadi jika indeks pembangunannya satu, pembangunan ekonomi tidak sedikit pun merusak lingkungan.
"Semenjak awal pembangunan kita ekonomi hijau yang beriorientasi menyelematkan alam dan masa depan manusia dan itu bisa dilakukan,” terang Aher.