Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat menyebut pencemaran dan kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum semakin parah. Pencemaran dan kerusakan itu pun masih terus terjadi hingga saat ini.
Kepala BPLHD Jabar, Anang Sudarna mengatakan, kerusakan dan pencemaran DAS Citarum disebabkan ketidaktaatan sebagian pelaku usaha terhadap peraturan perundang-undangan. Hal itu ditunjukkan dengan membuang sampah dan limbah industri ke sungai.
Selain itu perilaku sebagian masyarakat membuang sampah ke sungai serta alih fungsi penggunaan lahan yang kurang memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
"Ditambah lagi tujuh sungai utama dan tiga waduk besar tercemar berat sangat membahayakan kesehatan masyarakat. Kalau tidak segera ditangani dapat dikategorikan sebagai bencana lingkungan hidup," kata Anang di Graha Tirta Siliwangi, Jalan Lombok, Kota Bandung, Rabu (31/8/2016).
Berbagai macam upaya untuk memulihkan DAS Citarum telah dilakukan termasuk gerakan Citarum Bestari. Antara lain program kampung berbudaya lingkungan, program patroli sungai, dan penataan lingkungan oleh industri.
Sosialiasi Gerakan Citarum Bestari dilaksanakan selama dua bulan dengan melibatkan 2.400 orang dari seluruh pihak yang terlibat dalam gerakan itu.
"Setiap Jumat sampai Desember, 12 ribu orang terlibat dalam kegiatan gotong royong membersihkan Sungai Citarum," kata Anang.
Ratusan pengusaha yang memiliki kepentingan terhadap anak sungai dan Sungai Citarum berkumpul di Graha Tirta Siliwangi, Jalan Lombok, Kota Bandung, Rabu (31/8/2016).
Ratusan pengusaha itu akan mendengarkan paparan sosialiasi percepatan Gerakan Citarum Bersih Sehat Indah Lestari (Bestari).
Tak hanya pelaku usaha, sejumlah pejabat tinggi juga hadir dalam kegiatan tersebut. Di antaranya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen Hadi Prasojo.
Selain itu, Kejasaan Tinggi Jawa Barat, Setia Untung Ari Muladi dan Ketua DPRD Jawa Barat, Ineu Purwadewi juga terlihat hadir.
Pemaparan disampaikan langsung Gubernur Jabar dan Pangdam III/Siliwangi. Keduanya juga didampingi Kajati Jabar dan Ketua DPRD Jabar.
Sebelum pemaparan dlakukan, para peserta sosialiasi percepatan Gerakan Citarum Bestari itu menyaksikan film pendek yang ditampilkan melalui layar yang telah disediakan. Film itu menggambarkan kondisi anak sungai dan Sungai Citarum yang tercemar limbah.
Selain itu juga diperlihatkan tumpukan sampah yang mengalir di anak sungai dan Sungai Citarum.
Film itu juga menjelaskan tentang pencanangan program Gerakan Citarum Bestari pada 2014. Seperti diketahui Sungai Citarum disebut-sebut sebagai sungai terkotor di Indonesia.
Tak sedikit perusahaan yang ada di sekitar aliran anak sungai dan Sungai Citarum membuang limbah pabriknya. Adapun sampah yang mengalir di aliran Sungai Citarum disebut-sebut menjadi penyebab banjir di Kabupaten Bandung.
"Mudah-mudahan kedepan Sungai Citarum jadi sungai terbersih di dunia," ujar Gubernur Jabar yang akrab disapa Aher dalam film pendek itu. (cis)