Laporan Wartawan Tribun Medan/ Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Mafia tanah Benny Basri dituding berada di belakang sengketa tanah antara warga Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia dengan TNI AU Lanud Soewondo.
Usai anggota Paskhas TNI AU melakukan penyerangan dan penganiayaan terhadap warga, Benny bertemu dengan Walikota Medan, Dzulmi Eldin dan Komandan Lanud Soewondo, Kolonel Arifien.
"Kita semua tau lah siapa Benny Basri. Mafia tanah itu diduga berada di belakang masalah tanah di Sari Rejo ini," kata Ketua Forum Masyarakat Sari Rejo (FORMAS), Pahala Napitupulu di hadapan rombongan Komisi I DPR RI di Yayasan Amal Soleh Jl Cempaka, Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia, Jumat (2/9/2016) siang.
Menurut Pahala, ketika penyerangan terjadi, sore harinya ia mendapat kabar jika pertemuan yang diadakan Benny di Central Business Centre (CBD).
Tidak diketahui pasti apa deal-dealan antara mafia tanah Benny Basri, Walikota Medan, Dzulmi Eldin, serta Komandan Lanud Soewondo, Kolonel Arifien.
"Kami minta kasus ini segera diselesaikan. Jangan ada lagi TNI AU yang mengganggu warga," ungkap Pahala disambut sorak sorai ratusan warga yang hadir.
Meutya Hafid, pimpinan rombongan DPR RI mengatakan, semua informasi akan dicatat untuk selanjutnya dibahas dalam rapat internal mereka.
Kata Meutya, pastinya Komisi I DPR RI akan mengawal kasus ini hingga tuntas.
"Tentunya bakal ada langkah-lamgkah dari Komisi I. Nantinya, kami akan membawa semua bukti ini dalam rapat Komisi I DPR RI," ujarnya.(ray/tribun-medan.com)