TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Sebagai beranda depan Indonesia, aktivitas perlintasan antar negara di Kalimantan Utara (Kaltara) cukup tinggi baik dari dan ke negara tetangga seperti Malaysia maupun Filipina dan Singapura.
Hal itulah yang diwaspadai Dinas Kesehatan Provinsi Kaltara terkait potensi penyebaran virus zika.
Dinas Kesehatan Provinsi Kaltara melalui Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Lucas Sarapang menyatakan, instansinya sudah melaksanakan langkah koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) bandara internasional Juwata Tarakan untuk mencegah masuknya virus zika di Indonesia melalui pintu-pintu kedatangan penumpang di bandara maupun pelabuhan.
Lucas menjelaskan, saat ini seluruh pesawat yang datang dari Malaysia diterapkan pemeriksaan seketat mungkin dengan alat termoscanner.
"Jika ada suhu badan di atas 48 derajat celcius langsung dikarantina dengan pemantauan 7 sampai 14 hari," sebutnya saat dikonfirmasi Tribun, Selasa (6/9/2016).
Khusus aktivitas pergerakan penumpang pelabuhan laut di Nunukan juga dilakukan pemantauan ketat.
Utamanya terhadap penumpang atau pun tenaga kerja Indonesia (TKI) yang masuk ke daerah itu.
"Di Nunukan standar operasional presedur KKP tentang kewaspadaan dini penyebaran virus zuka sudah ada dan telah diterapkan," sebutnya. (wil)