TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG --- Upaya penyelundupan satwa dilindungi melalui jasa pengiriman paket, kembali digagalkan petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel.
Dalam sepekan terakhir, tercatat ada tiga pengiriman yang digagalkan petugas BKSDA yang bekerja sama dengan jasa pengiriman TIKI.
Terakhir yakni petugas mendapatkan paket kiriman berisikan tiga ekor anak buaya muara dan enam ekor biawak anakan, Selasa (6/9/2016).
Si pengirim paket berusaha mengelabui pihak jasa pengiriman TIKI dengan cara paket kiriman ditulis mainan pokemon.
"Pihak TIKI menghubungi BKSDA dan melaporkan ada paket kiriman yang dicurigai. Setelah diperiksa dan dibongkar, ternyata isinya satwa dilindungi yakni tiga ekor anak buaya muara dan enam ekor biawak anak yang semuany masih hidup," ujar Andre SH MH, Koordinator Urusan Perlindungan dan Pengamanan Kawasan Konservasi (P2K2) BKSDA Sumsel.
Andre mengatakan, paket kiriman yang berisikan anak buaya muara dan biawak anakan ini hendak dikirim dari Palembang tujuan Kota Gresik Jawa Timur.
Untuk dua paket kiriman sebelumnya, juga telah digagalkan pihak BKSDA Sumsel dan jasa pengiriman TIKI Palembang.
Pertama pada Jumat (26/8/2016), terdapat satu paket kiriman yang hendak dikirim ke Tangerang ternyata isinya satu ekor anak buaya muara.
Sedangkan yang kedua pada Sabtu (3/9/2016), terdapat tiga paket kiriman sekaligus yang berisikan satwa dilindungi dan hendak dikirim ke Malang Jawa Timur dan Semarang Jawa Tengah.
Paket kiriman masing-masing berisikan satu ekor anak ular sawah, dua ekor anak buaya muara dan 10 ekor biawak anakan.
"Pastinya modus dilakukan si pengiriman yakni menuliskan paket kiriman tidak sesuai dengan isinya. Ada yang tertulis sepatu, barang pecah belah dan terkahir ini ditulis oleh si pengirim dengan tulisan mainan pokemon. Memang satwa dilundungi ini dipaket dalam keadaan hidup dan mampu bertahan cukup lama," ujarnya.(Welly Hadinata)