TRIBUNNEWS.COM, GRESIK – Meski Kabupaten Gresik merupakan salah satu daerah penghasil ikan bandeng, bukan berarti masyarakatnya juga piawai mengolah ikan tersebut.
Buktinya saat ditunjukkan menu-menu baru terkait pengolahan bandeng, banyak ibu yang belum paham cara mengolahnya.
“Enak, rasanya memang enak. Setelah ini saya akan mencoba membuat di rumah,” ujar Sri Wahyuni, ibu 49 tahun saat mencoba Rolade Bandeng di sela acara pelatihan mengolah Ikan Bandeng di Balai Desa Kedanyang, Kecamatan Kebomas, Gresik, Kamis (15/9/2016).
Pelatihan ini digelar oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Gresik.
Dengan menghadirkan instruktur dari Universitas International Semen Indonesia (UISI), ibu-ibu dikenalkan empat menu baru untuk memasak bandeng. Yakni rolade, abon, ekado dan tempura yang semua berbahan utama Ikan Bandeng.
Dalam pelatihan ini sengaja dipilih bandeng sebagai bahan utama karena sejak awal memang ibu-ibu di sana meminta agar jika ada pelatihan memasak, diutamakan Ikan Bandeng. Alasannya, selama ini produksi bandeng di desa tersebut sangat melimpah.
Sampai-sampai, ketika musim panen bandeng, banyak ikan berukuran kecil terpaksa dijual sangat murah.
Nah, daripada dijual murah, ibu-ibu berharap dapat mengolah bandeng hasil panen yang ada.
Selain untuk dikonsumsi sendiri, diyakini bisa lebih laku saat dijual ke pasaran.
“Daripada jual ikan, jelas bakal lebih laku kalau sudah diolah dulu. Apalagi dengan menu baru yang rasanya enak seperti ini, jelas akan laku,” sambung Sri Wahyunik.
Selain ibu-ibu peserta pelatihan, beberapa perangkat desa dan pejabat yang ikut hadir pada acara tersebut juga mengakui bahwa menu olahan bandeng tersebut sangat enak dinikmati.
“Mantap, rasanya enak,” ujar Yasin, Kepala Desa Kedanyang saat mencicipi Rolade Bandeng karya ibu-ibu pelatihan.