News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Curahan Hati Istri Pakde Tersangka 'Predator' 9 Bocah

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pakde (58) menjadi pesakitan Polsek Balikpapan Timur setelah mencabuli sembilan anak

TRIBUNNEWS.COM -- IBU Surti -- bukan nama sebenarnya, istri GT alias Pakde hampir tak percaya atas kasus yang menimpa suaminya. Pakde disangka mencabuli 9 bocah murid SD yang saat ini ditahan di Mapolres Balikpapan.

Kendati diterpa ujian berat, tak lantas melunturkan kesetiaan pasangan yang membina biduk rumah tangga selama 28 tahun tersebut. Di ruang tamu sekira 4x4 meter, Ibu Surti mencurahkan perasaannya senada seperti hujan yang mengguyur.

"Kalau bisa saya gak mau meninggalkan dia sejengkalpun saat ini," ujarnya saat ditemui Tribun di rumahnya, Selasa (20/9/2016).

Menurut sang Istri, setahun belakangan perilaku Pakde, pria yang mempersuntingnya pada 1988 sedikit berubah. Perubahan yang ia rasakan tak lain, melihat suaminya lebih sering menyendiri dan diam. "Kok kayak bukan Bapak yang ku kenal," ujarnya sambil menggendong cucu pertamanya berusia 8 bulan.

Setelah ditelisik ternyata perubahan tersebut disebabkan tekanan batin karena persoalan anak pertamanya yang ditinggal pergi suaminya entah kemana.

Belum lagi harus menerima kenyataan anak tersebut belum dapat menyelesaikan pendidikan di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Samarinda, lantaran harus mengandung cucu pertamanya dari laki-laki tak bertanggungjawab.

"Bapak mungkin merasa gagal di situ, cita-citanya bisa lihat anaknya sarjana dan bahagia. Tapi malah datang ujian itu," katanya dengan suara berat, sesekali menyeka air matanya yang membasahi pipi.

Selain itu pasangan tersebut juga dikaruniai anak laki yang saat ini kuliah. "Bapak punya endapan kekecewaan yang dalam tentang harapannya. Pernah Bapak bilang ke saya begini, kita hanya lulusan SLTA jangan sampai anak kita sama kayak kita," tuturnya.

Perempuan yang mengenakan hijab warna hitam tersebut tak menyanggah saat ditanya terkait kebenaran kejadian pencabulan tersebut dilakukan oleh suaminya. Terutama saat hasil visum dari beberapa bocah yang diduga sebagai korban pencabulan tersebut, positif terdapat luka fisik.

"Faktanya percaya, memang dari hasil visum bilang begitu. Saya percaya ada kejadian, cuma saya masih belum percaya Bapak bertindak melakukan itu. Saya masih nggak percaya, Bapak itu orangnya baik," ucapnya.

Ia membenarkan anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya biasa bermain di teras rumahnya. Entah itu bermain prosotan, catur, mengambil buah belimbing, bermain bersama cucunya termasuk ke dalam rumahnya. Namun ia masih belum percaya bahwa laki-laki yang hidup bersama di rumah yang dibeli pada 1992 melakukan perbuatan tak senonoh kepada anak-anak tersebut.

Dia meminta agar pihak berwenang memeriksa kejiwaan dari suaminya. Dirinya takut, endapan kekecewaan yang lahir dari problema yang menyandung kedua anaknya mempengaruhi sisi psikologi kejiwaaan suaminya. Tanpa sadar suaminya melakukan hal-hal yang tak sepatutnya dilakukan.

"Saya berharap Bapak diperiksa kejiwaannya. Kita tidak tahu apakah ada pengaruh tekanan batin dan lainhnya," tuturnya.

Pascasuaminya ditahan, dirinya mengaku tak menerima perlakuan berbeda dari para tetangganya. Kendati pengungkapan kejadian tersebut cukup membuat warga sekitar gempar, namun hingga saat ini ia masih melakukan aktivitas biasa seperti jualan sayur di Pasar Karang Jati.

Bahkan para orangtua korban malah memeluk dirinya, menguatkan untuk menerima kenyataan dari peristiwa yang terjadi.

"Yang bisa saya lakukan, mengambil hikmah dari ujian ini. Alhamdulillah anak laki saya yang tadinya malas beberapa hari ini berubah drastis. Dia yang menggantikan tugas Bapaknya, lalu sudah mulai rajin ibadahnya. Bahkan bertekad menyelesaikan kuliahnya sesegera mungkin," ungkapnya.

Ibu Surti meyakini di balik setiap ujian ada hikmah yang dapat dipetik, saat ini melihat kedua anaknya berubah menjadi pelipur lara menerima kenyataan bahwa sang suami ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.

Saat ditanya pesan terakhir sebelum suaminya ditahan, laki-laki yang sejak 2001 pensiun dari perusahaan swasta di Balikpapan, lalu membantu istrinya menjual sayur di Pasar Karang Jati.

"Ini ujian kita," tuturnya menirukan ucapannya suaminya. (M Fachri Ramadhani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini