Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG- Deni alias Black, satu diantara empat begal yang ditangkap anggota Resmob Polrestabes Semarang meringis kesakitan menahan sakit di kaki kanannya.
Dia dilumpuhkan petugas lantaran berusaha melawan saat hendak ditangkap.
Pengakuan Black, saat kejadian mereka memang berniat mencari korban hingga ke daerah Krasak, Tembalang.
"Memang mau cari korban, tapi ternyata dihadang warga," kata Black saat gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, Senin (26/9/2016).
Dia mengatakan, saat itu dia dan seorang lagi bernama Arief (tewas) membawa parang.
Menggunakan tiga sepeda motor, para pelaku ini berkeliling mencari korban hingga ke lokasi kejadian.
Sebelum merampas tas korban, komplotan ini terlebih dahulu dihadang warga yang sedang berkumpul di pinggir jalan.
"Ada warga di situ. Kami dihadang, saya turun dari motor lawan mereka. Awalnya mereka lari, tapi datang lagi banyak," katanya.
Merasa akan menang karena membawa parang, komplotan ini terlibat perkelahian dengan warga.
Hingga satu orang warga terkena sabetan parang di tangan kirinya.
Perkelahian itu makin membuat warga yang lain berdatangan, para pelaku terkepung dan menjadi bulan bulanan warga.
Mereka pun lari kocar kacir, hingga dua orang pelaku yakni Rahmadani alias Doni dan Arief ditemukan tewas di jurang galian C.
"Yang meninggal satu orang itu kakak saya, Doni," kata Black.
Seperti diberitakan sebelumnya, anggota Resmob Polrestabes Semarang menangkap empat orang pelaku begal yang sudah 13 kali beraksi di Kota Semarang.
Keempatnya yakni Dimas Yuda (24), Hendro Wahyu (32), Deni alias Black dan Michael (23).
Keempatnya tertangkap setelah dikepung dan dihajar warga Krasak, Tembalang pada Minggu (25/9/2016) dini hari.
Di lokasi ini, dua pelaku tewas setelah terjatuh di tebing galian C tak jauh dari lokasi.