TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dampak dari bencana banjir Garut yang terjadi pekan lalu masih terus ditangani. Selain ratusan orang masih bertahan di lokasi bekas banjir, sembilan belas orang dinyatakan masih hilang.
Satuan Penanggulangan Bencana (Satgana) Palang Merah Indonesia (PMI) kembali menerjunkan bantuan 35 sukarelawan PMI ke Garut, yang berasal dari sejumlah daerah di sekitar Garut.
Abidin, Kordinator Lapangan, Satgana PMI posko Garut, menyebutkan tenaga tenaga baru itu akan membantu mobilitas anggota PMI Kabupaten Garut membantu warga terdampak, dan status Tanggap Darurat Bencana (TDB) di Kabupaten Garut yang diperpanjang hingga 5 Oktober 2016 ke depan.
"Mereka membantu distribusi air bersih, PSP (Psikologi Support Program), Mobile Clinic bagi pengungsi dan kita juga dibantu Sukarelawan dari ORARI untuk membantu komunikasi para Sukarelawan di lapangan dengan posko," ungkap Abidin.
Di Garut PMI antara lain menurunkan tim Wash (Water Sanitation & Hygiene) dari PMI Kota Bandung, yang memobilisasi mobil tangki air berkapasitas 5.000 liter, untuk melayani kebutuhan air bersih di beberapa titik pengungsian.
Selain itu, tim pertolongan pertama PMI Kota Bandung akan menerjunkan kembali Mobile Clinic.
"Mereka yang akan mendatangi sekitaran lokasi bencana dan bergerak door to door memeriksakan kesehatan warga sekitar lokasi bencana," ujarnya.