"Kemudian sore hari mengantar beliau kembali ke rumah. Begitu setiap hari dari Senin hingga Jumat. Kadang juga ke luar kota. Namun paling lama sehari semalam saja," tuturnya.
Ketika ditanya suka dukanya selama ini, pria yang merupakan anak ke empat dari delapan bersaudara tersebut mengatakan ada banyak hal.
Termasuk didukani atau kena marah Ngarso Dalem ketika ada salah yang ia perbuat.
"Namanya nderek itu kan kalau ninggalke gawean didukani kan biasa, ya tinggal bagaimana caranya jangan seperti itu lagi," ucap Budhi.
Disinggung soal membagi waktunya untuk kerja di lingkungan Pemda DIY, Keraton, dan keluarga, Budhi mengaku tidak kesulitan.
Awalnya ia berkisah bahwa sang anak yang saat itu masih kecil, sempat protes ketika sosoknya sebagai ayah jarang menghabiskan waktu dengan mereka.
Namun, menurutnya itu adalah hal yang wajar. Seiring berjalannya waktu, ketika anak-anaknya beranjak dewasa, mereka bisa memahami profesi sang ayah.
"Kalau sama beliau (Sultan), masalah pribadi dan keluarga saya nomor duakan," ungkapnya.
Pecinta Land Rover
Terkenal kalem dan tidak banyak omong di lingkungan Pemda DIY maupun di Keraton, tak ada yang menyangka bahwa Budhi hingga saat ini berhobi off road.
Dua buah Land Rover seri 1 tahun 1949 dan juga Land Rover seri 3 tahun 1983 terparkir di rumahnya.
Secara bergantian ia menggunakan ke duanya bersama komunitas Land Rovernya untuk menjelajah Yogyakarta pada saat libur akhir pekan.
"Selain hobi, juga sekalian piknik," tuturnya disusul tawa renyah.
Secara rutin, ia bersama komunitas Land Rover Yogyakarta melakukan bakti sosial di daerah-daerah yang susah air bersih untuk melakukan water dropping.