Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Luqman Hakim Yumnun (17), Deni Febriyanto (18) dan Faisal Yudo Hernawan (19) dari Tim Al Kahfi menjuarai kompetisi Jawara Cyber di Bali.
Mereka menyabet juara pertama setelah menyingkirkan 19 tim lainnya yang terbilang lebih senior. Ketiganya siap mewakili Indonesia bertarung di ajang Sea Games.
"Dengan berbagai persiapan, insya Allah kami siap mewakili Indonesia di Cyber Sea Games terdekat", kata Lukman, mahasiswa semester tiga jurusan informatika Universitas Brawijaya Malang Jawa Timur kepada Tribun Bali, Jumat (30/9/2016).
Mereka jatuh hati pada dunia cyber sejak sama-sama bersekolah di SMK 2 Surakarta. Ketiganya terus berkomunikasi untuk saling meningkatkan kemampuan meski terpisah di tiga tempat berbeda.
Tim Gethuk beranggotakan Ghuniyu Fattah Rozaq, Ari Aridana dan Naufal Abrian Ismiyushar dan berhak menjadi juara kedua dan membawa pulang hadiah uang tunai sebesar Rp15 juta.
Sedangkan, posisi ketiga ditempati tim Three Way Handshake yang beranggotakan Bilal Abdussalam dan Romy Djuniardi. Mereka memperoleh hadiah uang tunai Rp10 juta.
Juara pertama di kompetisi Cyber Jawara akan mewakili tim Indonesia di Cyber Sea Games untuk tingkat Asia Tenggara. Tim yang lolos akan mewakili tim Asia Tenggara ke kompetisi level Asia Pasifik di Tokyo, Jepang, setelah itu kompetisi cyber tingkat dunia di Las Vegas, Amerika Serikat.
Sebelum putaran final berlangsung di Bali, terdapat 152 tim pada babak penyisihan yang terdiri dari 33 tim dari zona 1 (Sumatera dan Kalimantan), 60 tim dari zona 2 (Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta), 25 tim dari zona 3 (Jawa Tengah dan Jogjakarta), 27 peserta dari zona 4 (Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur) dan 7 dari Zona 5 (Sulawesi, Maluku, Papua Barat dan Papua).
Sebanyak 20 tim di putaran final adalah 15 tim berasal dari pemenang babak penyisihan sebelumnya yang mengikuti tantangan via online dan 5 tim undangan di antaranya para juara Cyber Jawara yang sebelumnya dan tim dari Kementerian Pertahanan.
Dalam ajang kompetisi yang diselenggarakan oleh Indonesia Security Incident Response Team On Internet Infrastructure (ID-SIRTII) ini, ada tiga tahapan tantangan yang harus dihadapi.
Pertama, peserta harus mempertahankan server yang digawangi sekaligus menyerang secara random 19 server lainnya yang digawangi tim lawan (Computers Network & Defense atau CND).
Kedua, mencari kelemahan sistem yang diberikan panitia. Peserta diberi sejumlah range IP dan harus bisa menemukan titik lemahnya atau token. Uji ini dikenal dengan istilah Penetration Test (Pen Test).
Ketiga, kemampuan menyelesaikan masalah yang diberikan oleh panitia dengan tajuk Capture The Flag (CTF). Peserta akan dinilai kemampuannya dalam mengetahui apakah ada ekploitasi terhadap suatu sistem atau aplikasi, kemampuan kriptografi, kemampuan stegano, forensik digital dan lain-lain.
Dari 15 tim di putaran final di Bali adalah Cilok Anget, Three Way Handshake, Al Kahfi, Indonesian Under Team, Polahi, Jagoan Mama, Gethuk, Nahi Munkar, Zapa Tista, Poe Crew, Cyber Art Creative, Raden Fatah Cyber Moslem, Raliable, Tim Petir dan Ultra Team.
Sedangkan Tim undangan khusus yang juga berlaga di babak final adalah Bolsel Cyber, HIU, Macan, Kang Parkir dan Knocking Securityā€ˇ.