'Nitipraja' pada acara Jogjakarta International Street Performance 2015 di depan halaman Gedung Agung, Yogyakarta.
'Laung Shri' pada acara Festival Lima Gunung XIV, 2015 di Dusun Mantran Wetan, dan terakhir mereka tampil di 'Asia Tri Jogja 2016' di Pendhapa Art Space, Sewon Bantul Yogyakarta pada akhir September ini.
Sementara itu, Ir KRT Radya Wisraya Sumartoyo menegaskan bahwa deklarasi 'Langenastran Sebagai Kampung Wisata Budaya' Yogyakarta merupakan inisiatif masyarakat Kampung Langenastran yang terdiri dari Langenastran Lor, Langenastran Kidul, Langenarjan Lor, Langenarjan Kidul dan Langensuryo.
Langenastran merupakan jalur utama di dalam beteng Kraton Yogyakarta (jeron beteng) menuju ke destinasi utama wisata dalam beteng yaitu wisata kayuh (odong-odong) dan misteri beringin kembar yang terletak di Alun-alun Selatan, Yogyakarta.
“Kami tidak muluk-muluk dalam membangkitkan ekonomi kreatif masyarakat melalui giat wisata. Komitmen kami adalah setiap bulan ada kegiatan wisata budaya di Kampung Langenastran ini. Beberapa pihak telah menghubungi untuk mencari tahu konsep tentang menghidupkan wisata Kampung."
"Dan dalam waktu ke depan, akan ada banyak kerjasama yang akan dilakukan antar kampung wilayah jeron beteng, luar beteng dan luar Yogyakarta. Kemarin telah hadir peninjau persiapan dari Balikpapan, Kalimantan Timur untuk mencari tahu tentang konsep Kampung Wisata Budaya Langenastran,” ujar Sumartoyo.
Menurut Sumartoyo, masyarakat Langenastran ingin memulai menghidupkan kembali warisan budaya para leluhur dan potensi ekonomi kreatif yang ada di kampungnya.
Memasukan budaya dari daerah lain merupakan misi mulia lain dari menggalang kerukunan antar kampung, suku, daerah dll.
“Demi Indonesia Satu Tak Terbagi merupakan tujuan akhir dari kegiatan bulanan yang diadakan di Kampung Langenastran."
"Alasannya adalah, suku Jawa ada di seluruh Indonesia dan berharap bahwa mereka akan menjadi duta-duta kerukunan dan perdamaian Indonesia di mana saja mereka berada."
"Caranya melalui revitalisasi budaya-budaya setempat, memelihara serta menjaga warisan budaya leluhur di mana mereka berada, sebagaimana kami memulai dengan tarian Gemu Fa Mi Re. Yogyakarta adalah tanah tumpah kedua semua suku yang belajar di kota ini,” ujarnya.
Langenastran dideklarasikan sebagai Kampung Wisata Budaya bersamaan dengan peresmian Omah Media Avocado (media corner) yang juga terletak di Jalan Langenastran Lor, Yogyakarta pada 3 September 2016.
Pendeklarasian itu ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Mantan Wakasad Letjen TNI (Pur) Kiki Syahnakari yang diberikan kepada salah satu undangan dari Ketapang, Kalimantan Barat. (*)