"Korban ini sudah lama seperti itu, merasa dikejar-kejar orang," papar Suharno.
Suharno menduga perasaan ketakutan yang dialami korban ini bermula dari peristiwa pembegalan yang pernah dialaminya.
Berdasarkan keterangan rekan kerja korban, dulunya Dedi pernah membawa uang sebanyak Rp 15 juta.
Saat dalam perjalanan ternyata Dedi dibegal orang, sehingga uang yang dibawanya raib.
Berawal dari peristiwa itu, psikis korban terpengaruh dan mengaku sering ketakutan sendiri, meski di sekelilingnya tidak terjadi apa-apa.
"Akibat kejadian itu sepertinya korban mengalami depresi berat," ungkapnya.
Terkait dengan peristiwa bunuh diri ini Suharno memastikan jika kejadian tersebut murni bunuh diri.
Keyakinan Suharno ini mengacu hasil Tim Identifikasi Polres Bantul yang dibantu dokter dari Puskesmas Banguntapan.
"Dari hasil identifikasi itu memastikan jika korban bunuh diri. Keyakinan itu berdasarkan kondisi di sekeliling korban yang terkena berjakan darah. Sementara dari sidik jari yang terdapat di Mesin Circle juga sama dengan sidik jari korban," ulasnya.
Meskipun yakin jika korban bunuh diri, kini petugas Polsek Banguntapan masih mengumpulkan keterangan, terutama keterangan dari para saksi.
Sementara korban sendiri pasca kejadian langsung dilarikan ke RSUP Dr. Sardjito.
"Penyelidikan tetap lanjut, barangkali nanti ada perkembangan," pugkasnya. (usm)