Laporan Wartawan Serambi Indonesia Muhammad Nazar I Pidie
TRIBUNNEWS.COM, SIGLI - Kawanan gajah liar berjumlah 20 ekor dilaporkan belum beranjak dari kawasan kebun warga di Glee Barat, Gampong Jijiem, Kecamatan Keumala, Pidie.
Sebelumnya, satwa dilindungi itu berjumlah delapan ekor.
Bertahannya kawanan gajah liar di kebun petani menyebabkan petani tidak bisa mencari rezeki di kebun.
Hewan berbadan besar itu terus merusak tanaman seperti pisang, kakao, pinang, kelapa dan tebu serta tanaman produktif lainnya.
Jika tidak diusir ke habitat, maka tanaman di kebun tidak tersisa.
Pemkab Pidie terkesan menutup mata menangani persoalan gajah liar yang turun dari habitatnya untuk mengganggu petani.
Ketua Kelompok Tani Kecamatan Keumala, Marzuki, kepada Serambinews.com, Selasa (04/10/2016) mengatakan, sejak mendapat kabar turunnya gajah liar, Sabtu malam. Sehingga siangnya petani tidak berani lagi pergi berkebun.
Ia sangat mengharapakan pemerintah segera memberikan solusi konkret terkait hal ini.
Menurutnya, sumber utama pendapatan warga di sana adalah dari hasil perkebunan.
"Pemkab bantu kami mengusir gajah, kami tidak bisa berkebun," kata Marzuki.