TRIBUNNEWS.COM, KOLAKA - Mutmain, Kepala Desa Puulawulo, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, babak belur, dipukul Fajrin warganya sendiri.
Fajrin menuding Mutmain telah merusak kuburan milik keluarganya.
Kapolsek Samaturu, AKP Bambang Trijana, membenarkan kejadian tersebut. Saat ini, polisi tengah dilakukan pemeriksaan semua pihak untuk mengetahui kronologis sebenarnya.
"Kalau pelaku kami sudah tangkap dan masih proses pemeriksaan juga. Sejumlah saksi pun telah kami periksa. Memang saat kejadian sekelompok warga datangi rumah pak kades. Tapi saat terjadi pemukulan hanya Fajrin saja yang memukul. Sehingga yang kami tangkap hanya pelaku utama, ini pemukulan, bukan pengeroyokan, " katanya, Sabtu (8/10/2016).
Sementara itu, sang kepala desa dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis. Mutmain menderita sejumlah luka bekas pukulan di wajah dan luka memar di beberapa bagian tubuhnya.
Mutmain mengaku kaget dengan kedatangan Fajrin yang kemudian bertindak seperti preman.
"Datang dengan beberapa orang temannya. Yang memukul memang hanya Fajrin, tetapi sudah jelas kalau aksinya ini sudah direncanakan. Dia bertanya kenapa kuburan itu dirusak, baru saya mau jawab langsung dipukul. Bukan cuma saya, adik saya juga sempat dipukul sama Fajrin," ucapnya.
Namun saat dimintai jawaban alasan kepala desa membongkar kuburan, Mutmain tidak memberikan jawaban yang pasti.
"Saya sudah melapor sama polisi dan kasus ini betul-betul ditindak lanjuti," ujar dia.