Laporan Wartawan Surya Doni Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NGAWI - Meski sudah berubah nama dari Sumber Kencono menjadi Sugeng Rahayu, tetap saja oknum sopir masih berperilaku ugal-ugalan di jalan raya.
Bus bernomor polisi (nopol) W 7109 UZ jurusan Surabaya - Semarang, menabrak pejalan kaki dan menyeretnya hingga belasan meter.
Korban tewas ditempat kejadian perkara (TKP), dengan kondisi mengenaskan.
Masyarakat setempat yang melihat kejadian itu langsung mengeroyok sopir bus ugal-ugalan yang berusaha melarikan diri dan bersembunyi.
Untung polisi segera tiba di TKP, sehingga sopir bus tidak sampai kehilangan nyawanya.
Kini sopir bus yang diketahui bernama Siswanto warga Desa/Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang ini ditahan di Mapolres Ngawi.
Korban Parnu, warga Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, jenazahnya dibawa ke RSUD dr Soeroto, Kabupaten Ngawi.
Kejadian kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) yang melibatkan bus raja jalanan ini bermula saat, Bus Sugeng Rahayu yang dikemudikan Siswanto itu, melaju dari arah Solo, Jawa Tengah, ke Madiun, dengan kecepatan tinggi dan berusaha mendahului barisan kendaraan yang berjalan searah, dengan melanggar marka jalan.
Sesampainya dilokasi kejadian, jalur jalan yang menikung, membuat Bus yang dikemudikan Siswanto itu tidak melihat ada bus yang berjalan dari arah berlawanan.
Begitu melihat didepannya ada bus, yang belum diketahui identitasnya, Siswanto pengemudi Bus Sugeng Rahayu membuang haluan busnya ke kiri hingga menabrak pejalan kaki dan menyeretnya sampai belasan meter.
"Saat tertabrak itu posisi korban berada di kolong bus dan terseret sampai belasan meter, hingga meninggal ditempat dengan kondisi jenazahnya sangat mengenaskan,"ujar Sartono saksi mata warga Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi yang mengetahui kejadian itu kepada Surya (TRIBUNnews.com Network), Sabtu(15/10/2016).
Massa, lanjut Sartono, yang melihat korban berada di kolong bus, serta merta berdatangan dan menghajar Siswanto pengemudi bus maut.
Untung dia berhasil lari dan bersembunyi di pos polisi setempat.
"Meski lari ke pos polisi, namun pengemudi bus itu sempat jadi bulan bulanan kayak pencopet tertangkap massa. Kalau tidak ada polisi, pasti sopir itu menyusul korban yang ditabraknya," katanya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network),.
Kasat Lantas Polres Ngawi AKP Miftahul Amin, yang dikonfirmasi mengaku sudah menahan Siswanto sopir bus maut yang kini masih diperiksa di unit Laka Lantas Polres Ngawi.