News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Satwa Liar Cenderung Diperdagangkan di Dunia Maya

Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SATWA LIAR BAJING - Seekor Bajing (Callosciurus notatus) memakan buah Palem Putri yang tumbuh di Jalan Gajah Mada, Kota Malang, Selasa (9/8/2016). Satwa liar yang termasuk keluarga satwa pengerat ini masih sering dijumpai di lokasi ini karena keberadaan sumber makanan dan pohon-pohon besar. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Perdagangan satwa liar di Indonesia sudah mulai terang-terangan. Pelaku memperdagangkan satwa liar melalui media sosial.

"Modus perdagangan satwa liar ini tidak lagi dilakukan secara konvensional. Para pelaku saat ini cenderung menggunakan media sosial untuk menjajakan barang dagangannya," kata Program Manager Wildlife Conservation Society, Dwi Adhiasto, Selasa (18/10/2016).

Menurut Dwi, penggunaan media sosial dianggap lebih efektif. Sebab, identitas para pelaku perdagangan satwa liar tidak diketahui karena mereka menggunakan nama alias.

"Kalau perdagangan secara konvensional bisa lebih mudah ditangkap. Nah, kalau di media sosial, belum tentu penegak hukum bisa mendapati barang bukti," ungkap Dwi.

Meski pelaku sangat sulit ditangkap beserta barang buktinya, masyarakat dapat sama-sama memantau perdagangan satwa liar yang melanggar ini.

"Mereka-mereka ini memiliki grup atau komunitas tertentu. Kami berharap informasi semua pihak untuk sama-sama mengawasi perdagangan satwa liar, terutama satwa langka," imbuh Dwi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini