Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -Paska operasi tangkap tangan, wartawan tidak diperkenankan melihat ruangan Kanit Reskrim Polsek Bandung Kidul, Kamis (20/10/2016).
Apalagi tidak ada pejabat Polsek Bandung Kidul yang berdinas di kantor.
"Tidak bisa, kami takut ada apa-apa," kata petugas SPKT, Bripka Mugi kepada wartawan.
Kendati begitu, ia menyebut jika ruangan kantor kanit reskrim tertutup rapat.
Tidak ada yang diperbolehkan masuk ke dalam ruangannya.
Ditanya kondisi pintu ruangan kanit reskrim, ia menyebut hanya terkunci biasa.
"Tidak disegel," kata dia singkat.
Suasana kantor yang ada di Jalan Batununggal nomor 4 itu terlihat sepi.
Beberapa pintu ruangan pejabat di kantor Polsek Bandung Kidul tertutup rapat pada pagi ini.
Hanya terlihat tiga personel polsek yang berjaga di sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT).
Pelayanan masyarakat di kantor Polsek Bandung Kidul tak terganggu setelah terkena operasi tangkap tangan (OTT).
Setiap masyarakat yang datang tetap dilayani.
Seorang petugas Polsek Bandung Kidul, Aiptu Kuswan, mengatakan, pejabat Polsek Bandung Kidul sedang berada di luar kantor.
Ada yang sedang mengikuti apel di Gasibu dan ada yang di Polda Jabar.
"Tidak ada semua, Kapolsek ada di Polda (Jabar). Kalau kanit reskrim saya tidak tahu. Soalnya langsung dibawa sama Provos malam itu juga," kata Kuswan ketika berbincang dengan Tribun.
Seperti diketahui Kanit Reskrim Polsek Bandung Kidul, AKP AM terjaring OTT Bid Propam Polda Jabar pada Selasa (18/10/2016) malam.
Ditemukan uang ratusan juta di ruang kerjanya yang belum diketahui dari mana asalnya. (cis)