Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 9 Surakarta menerapkan terobosan baru dalam penyelenggaraan ujian berbasis komputer.
Biasanya ujian berbasis komputer memakai komputer, maka kali ini memakai smartphone Android milik masing-masing siswa.
“Kita memang ingin memanfaatkan android yang dimiliki mayoritas siswa, di lain pihak jika ada mati listrik, dengan smartphone ini ujian tetap bisa berlanjut,” kata Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kurikulum SMKN 9 Solo, Samiyanto, Rabu (19/10/2016).
Selain itu, tambah Samiyanto, dengan Android ini, bisa menghemat listrik karena dari pihak sekolah tidak perlu menyiapkan generator untuk cadangan daya.
“Kalau pake smartphone kan bisa pakai power bank saja,” imbuhnya.
Terobosan ini memang baru diterapkan di satu kelas yakni kelas X Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) B yang siswanya mengerjakan soal Ulangan Tengah Semester (UTS) 1 menggunakan smartphone masing-masing.
“Ini merupakan tahap uji coba mengerjakan UTS dengan smartphone murid, baru kelas ini saja kalau kelas lainnya masih menggunakan komputer biasa,” terang Samiyono.
Prinsipnya sama dengan komputer, lanjut Samiyanto, siswa harus login dan mengerjakan soal dan klik jawaban yang dianggap benar.
Adapun UTS diselenggarakan Senin (17/10/2016) hingga Rabu (19/10/2016) dengan tiga mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika.
"Semua jenis Android bisa dipakai, yang penting bisa menginstal aplikasinya," ujar Samiyanto.
Pihak panitia UTS tetap menyediakan komputer untuk mengantisipasi jika ada Android yang mungkin bermasalah.
“Jikalau ditengah-tengah proses mengerjakan soal dengan smartphone Android ada masalah, maka bisa dilanjutkan dengan menggunakan komputer,” imbuhnya.
Dengan begitu, tidak ada siswa yang dirugikan.
"Dan selama tiga hari ini, baik yang menggunakan smartphone Android atau komputer, bisa berjalan lancar," tutup Samiyanto.
Bagaimana dengan kemungkinan mencontek?
Pertanyaan ini barangkali yang kemudian terlontar, mengingat siswa menggunakan smartphone dimana mereka dapat search google kapanpun mereka mau.
Pihak sekolah pun sudah memperhatikan hal tersebut.
Meski belum menjabarkan secara detail, bentuk kecurangan seperti mencari informasi melalui mesin pencari sudah diantisipasi dengan sistem wifi sekolah.
Jadi ketika siswa lancar menggunakan aplikasi untuk mengerjakan soal ujian, tidak dengan koneksi link mesin pencari semisal Google. (*)