TRIBUNNEWS.COM, MATTIRO BULU - Akling (20), seorang pemuda asal Dusun Dolangang, Desa Makkawaru, Kecamatan Mattiro Bulu, Pinrang, ditemukan tewas dalam keadaan leher tergantung di kamarnya, Minggu (6/11/2016), sekitar pukul 08.30 Wita.
Akling diduga nekat gantung diri, lantaran persoalan himpitan ekonomi keluarga.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunPinrang.com, korban yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh di pabrik gabah milik H Tamire itu, sempat menjemur gabah bersama ibunya, Nurhayati (43), sekitar pukul 07.30 Wita.
Tak lama kemudian, korban tiba-tiba meninggalkan tempat dan langsung menuju ke rumahnya, yang tidak jauh dari lokasi pabrik.
Beberapa saat kemudian, ibu korban menyusul naik ke rumah mencari putranya, karena mesin pabrik akan segera dinyalakan.
Saat itu pula, ia mendapati anaknya tewas dalam keadaan tergantung di kamar, dengan lilitan sarung di lehernya.
Kapolsek Mattiro Bulu Pinrang, Iptu Suzandy Said, membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Penyebabnya diduga karena depresi kemiskinan. Apalagi, keterangan ibunya menyatakan bahwa korban sempat bercerita tentang penyesalannya hidup dalam keadaan miskin," ungkap Suzandy saat dikonfirmasi TribunPinrang.com via seluler, Minggu (6/11/2016) sore.
Ia menjelaskan, ibu korban tidak memperkenankan putra keduanya dari tiga bersaudara itu, diautopsi.
"Hal itu dilakukan untuk menghindari permasalahan dan kesalahpahaman yang bisa muncul di kemudian hari," jelas Suzandy.