Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - "Keluarkan anak-anak dari komplek, jangan tembakkan gas air mata ke arah kapling kami," sebut seorang ibu-ibu yang teriak saat tim polisi mencoba membubarkan masa dengan menggunakan gas Air mata saat eksekusi kawasan Kampung Harapan Swadaya RW 5, Bengkong.
Polisi pun mencoba memberikan pengertian kepada warga yang ada.
Menurut Polisi, warga yang berada di dalam komplek kaplingan tidak usah memberikan perlawanan. Karena mereka disini hanya mengamankan saja.
"Kalau boleh memilih, saya tidak mau juga begini. Bapak-bapak gak perlu melawan. Selamatkan saja anak-anak," teriak seorang polisi di dalam kapling sambuk memberikan pengertian kepada warga.
Ada juga warga yang menangis histeris ketika anaknya hilang dari keramaian.
Menurutnya, anaknya masih berumur 13 tahun. "Anak saya tadi dimana. Ya Allah, semoga dia gak apa-apa," sebut seorang warga.
Sementara itu, seorang bapak tua yang tidak bisa melihat diminta keluar dari rumahnya saat ricuh terjadi.
Polisi menyelamatkan dia supaya tidak terjadi apa-apa karena dia tidak bisa melihat.
"Bapak kami bawa dulu keluar. Nanti kami antar lagi ke rumah. Takutnya nanti bapak kenapa-napa," sebut anggota Sabara. (Koe)