Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ada pemandangan yang berbeda di Sungai Citepus di RT 9/4 Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Kamis (10/11/2016) pagi.
Satu unit mobil terdampar di tengah aliran sungai yang memiliki tinggi lima meter dan lebar delapan meter itu.
Mobil dengan pelat nomor D 1599 QI itu terlihat rusak parah. Badan mobil Toyota Avanza hitam itu tak berbentuk lagi.
Sebagian besar badan mobil tersebut penyok. Badan mobil pun tertutup sampah yang tak hanyut.
Mobil terbawa arus Sungai Citepus setelah hanyut terbawa banjir di Jalan Pagarsih, Rabu (9/11/2016) sore.
Banjir setinggi 1,5 meter menggenang Jalan Pagarsih setelah hujan deras menguyur sejak pukul 17.00 WIB.
Peristiwa itu pun menambah catatan mobil hanyut ke Sungai Citepus.
Sebelumnya Mobil Grand Livina juga terbawa arus Sungai Citepus setelah hanyut terbawa banjir di Jalan Pagarsih. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Namun mobbil Grand Livina itu tersangkut di saluran sempit Sungai Citepus di pinggir Jalan Pagarsih sehingga mudah dievakuasi.
Sedangkan Toyota Avanza ini berada di aliran sungai yang berada di tengah permukiman warga.
Ketua RW 4, Atang Suharno (56) mengatakan, warga mengetahui adanya mobil terdampar di tengah aliran Sungai Citepus sekitar pukul 18.30 WIB.
Warga pun terkejut melihat satu unit mobil terdampar di aliran Sungai Citepus.
"Awalnya cuma kelihatan pelat nomornya. Waktu airnya surut baru ketahuan ada mobil," kata Atang kepada Tribun Jabar (Tribunnews.com Network) yang rumahnya tepat di depan mobil yang terdampar.
Diakui Atang, arus Sungai Citepus sangat deras Rabu (9/11/2016) sore. Tinggi air mencapai enam meter dan baru surut sekitar pukul 18.00 WIB.
"Posisi mobil sudah mati, tidak ada orang di dalam," kata Atang. (cis)