TRIBUNNEWS.COM, DAYEUHKOLOT - Jalan Raya Dayeuhkolot-Banjaran kembali terendam banjir luapan Sungai Citarum dan lumpuh karena tidak dapat dilalui kendaraan bermotor, Kamis (10/11/2016) pagi.
Banjir dengan ketinggian sampai sekitar satu meter ini hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki dan kendaraan tak bermotor.
Akibat putusnya jalur Dayeuhkolot di sekitar Jembatan Sungai Citarum dan kawasan industri, para pengendara menggunakan jalur Jalan Raya Bojongsoang dan jalur Rancamanyar.
Akibatnya, kondisi lalu lintas di dua titik ini sangat padat.
Di Kecamatan Dayeuhkolot, kawasan yang terendam banjir adalah Desa Dayeuhkolot, Citeureup, dan Pasawahan.
Sedangkan di Kecamatan Bojongsoang, yang terendam adalah Desa Bojongsoang dan Bojongsari.
Di Kecamatan Baleendah, ketinggian air di Kampung Cieunteung, Kelurahan Baleendah, sampai 200 cm.
Banjir juga melanda Kampung Uak, Ciputat, Jambatan, dan Cigosol, dengan ketinggian sampai 200 cm.
Warga pun kembali mengungsi di GOR Baleendah sebanyak 56 kk atau 180 jiwa, termasuk 15 balita, 16 lansia, dan 4 ibu hamil.
Di Gedung Inkanas terdapat 42 KK atau 141 jiwa, di antaranya 28 balita, 38 lansia, dan seorang ibu hamil. Di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar terdapat 16 KK.
Di Baleendah, Jalan Anggadireja menuju Dayeuhkolot tidak dapat dilewati oleh semua kendaraan bermotor karena tergenang banjir setinggi satu meter.
Hal serupa juga terjadi di Jalan Andir-Rancamanyar. (Sam)