TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Jembatan proyek PLTA Cisameung (Rajamandala) yang menghubungkan dua kecamatan di dua Kabupaten, Bandung Barat dan Cianjur terputus akibat terkena limbasan air Sungai Citarum sejak kemarin.
Jembatan tersebut merupakan akses utama Desa Cihea Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur yang terhubung ke Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Jembatan sepanjang kurang lebih 80 meter dan lebar 6 meter ini merupakan akses utama warga Desa Cihea.
Menurut Kepala Desa Cihea Supriatno, hampir seratus persen aktivitas warga melewati jembatan ini terutama kendaraan roda empat.
Sementara untuk akses roda dua warga masih bisa memanfaatkan jembatan Rawayan.
"Hampir seratus persen warga lewat sini. Roda empat sudah tidak bisa ke sini karena jembatan ini terputus. Sementara warga harus melintas menggunakan jembatan rawayan yang hanya mampu dilalui oleh kendaraan roda dua saja," tuturnya di lokasi, Sabtu (12/11/2016).
Menurutnya tidak ada lagi akses jalan yang bisa dilalui kendaraan roda empat selain jembatan tersebut.
"Tidak ada lagi jalan selain jembatan ini dan jembatan Rawayan. Ada akses jalan setapak melewati hutan kebun karet," ujarnya saat ditemui di lokasi.
Menurutnya jembatan ini juga digunakan warga untuk aktivitas sehari-hari seperti menjual hasil tani mereka ke Pasar Rajamandala di Kecamatan Cipatat.
"Kalau sekolah ada di sana (Cihea). Jembatan ini digunakan warga untuk menjual hasil taninya ke Pasar Rajamandala dll," ujarnya. (aa)