News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BI Kampanyekan Penggunaan Alat Non Tunai dalam Bertransaksi

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bank Indonesia (BI) menggelar Edukasi Publik Smart Money Wave di Auditorium Amanagappa, Universitas Negeri Makassar (UNM), Selasa (15/11/2016).

Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Bank Indonesia (BI) menggelar Edukasi Publik Smart Money Wave di Auditorium Amanagappa, Universitas Negeri Makassar (UNM), Selasa (15/11/2016).

Kegiatan BI Goes to Campus tersebut juga diisi dengan Scale Up bersama e-Commmerce, hingga talk show terkait Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayah Sulsel, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan GNNT bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen non tunai.

"Kegiatan ini sudah dicanangkan sejak 14 Agustus 2014 , dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen non tunai, sehingg secara bertahap akan terbentuk komunitas yang terbiasa bertransaksi non tunai dengan instrumen GNNT tersebut," kata Wiwiek.

Ia menjelaskan, ada berbagai manfaat dapat dirasakan dengan bertransaksi secara non tunai, seperti kepraktisan dan keamanan bertransaksi, efisiensi dalam pembiayaan hingga memudahkan dalam menghitung aktivitas ekonomi.

"Transakasi non tunai juga dapat mencegah underground economy yang umumnya dilakukan dalam bentuk tunai, serta juga akan meningkatkan sirkulasi uang dalam perekonomian yang dilakukan masyarakat," jelasnya.

Program GNNT ini telah didukung oleh industri yang menyediakan berbagai instrumen non tunai seperti uang elektronik dalam bentuk kartu (chip based) maupun berbasis server dalam telepon genggam (server based).

Menurutnya, inovasi tersebut dilatarbelakangi dengan jumlah pengguna telepon genggam dan internet di Indonesia yang meningkat setiap tahunnya, dengan hampir setengah dari total jumlah pengguna internet (49%) berusia 18-25 tahun.

"Sebagai generasi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan cenderung gemar dengan kebaruan, generasi muda diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam perubahan sikap ini, sehingga dapat menciptakan komunitas Less Cash Society itu tadi di lingkungan sekitarnya," tuturnya.

BI selaku otoritas sistem pembayaran akan berupaya untuk mewujudkan terciptanya Less Cash Society di masyarakat.

"Hal tersebut tengah diupayakan BI dengan cara mendorong elektronifikasi terhadap transaksi pembayaran dan penerimaan yang dilakukan oleh pemerintah, pelaku bisnis atau masyarakat," kata dia.

"Beberapa program telah dilaksanakan seperti elektronifikasi terhadap moda transportasi, retribusi parkir hingga penyaluran bantuan sosial secara non tunai kepada penerima," sambung dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini