Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Seratusan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru yang mogok kerja malah tertewa mendengar akan dipolisikan.
"Jangan takut ibu-ibu kita dipolisikan. Kita yang ada di dalam ruangan ini kan tidur bersama polisi dan TNI," ujar seorang pegawai disambut tawa pegawai lainnya, Rabu (16/11/2016).
Seorang pejabat di lingkup Pemerintah Provinsi Riau mengatakan ancaman tersebut saat menerima perwakilan pegawai yang mogok kerja.
Baca: Mogok Kerja, Pegawai RSUD Arifin Achmad Salahkan Pemda
"Kita disuruh bubar dan memberikan pelayanan. Kalau sampai pelayanan terganggu kita akan dipolisikan," terang pegawai tadi.
Ratusan pegawai masih bertahan di aula serba guna RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, sampai ada keputusan soal aspirasi pembayaran Tunjangan Penambah Penghasilan dan jasa pelayanan.
Aksi mogok para pegawai ini merupakan puncak dari kemarahan mereka setelah aspirasinya sejak April 2016 lalu tidak kunjung direspons.
"Kami sudah sampaikan ke Gubernur, Sekda, DPRD bahkan kami juga akan turun ke jalan. Namun tetap tidak mendapat respon," ujar dokter Burhanuddin saat aksi kemarin.