Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Warga Desa Suwidak, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara masih mewaspadai longsor merayap yang sebelumnya telah mengakibatkan sedikitnya 13 rumah di desa tersebut rusak berat.
Sekretaris Desa Suwidak Nirdiyanto mengatakan, pergerakan tanah di wilayahnya sampai saat ini masih terjadi.
"Pergerakan tanah masih terasa bagi warga yang berada di dekat lokasi," ujarnya, Senin (21/11/2016).
Bahkan, akibat pergerakan tanah tersebut, 36 bangunan rumah warga di RT 01, RT 02, dan RT 03 Desa Suwidak kini turut terancam karena telah mengalami gejala retak.
Lebar retakan pada bangunan rumah warga tersebut berkisar antara 10-15 cm.
Selain bangunan retak, beberapa tanah bangunan milik warga di wilayah tersebut juga telah ambles sedalam sekitar 30 cm.
"Ada pagar dinding rumah belakang warga yang sudah roboh. Juga tiang-tiangnya sudah miring," katanya.
Sebagian warga yang tempat tinggalnya retak dan ambles, kata Nirdiyanto, turut mengungsi atau menginap ke rumah warga lain saat malam hari.
Pergerakan tanah, sambung Nirdiyanto, bukan hanya terasa saat hujan mengguyur desa.
Saat cuaca terang, longsor merayap justru terasa lebih cepat.
"Jika malam warga mengungsi, siang masih ditempati. Kami terus siaga melakukan ronda malam. Posko buka terus karena perumahan warga sudah retak-retak," tandasnya. (*)