TRIBUNNEWS.COM, SELAYAR -- Sebuah kapal kayu pengangkut binatang ternak, seperti sapi, kuda, dan kambing dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Kabupaten Jeneponto tenggelam di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Minggu (20/11/2016) dini hari.
Kepala Polres Selayar Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Edy Tarigan, Senin (21/11/2016) mengatakan, kapal mengalami kebocoran di lambung bagian haluan karena ditendang kuda ketika seratusan hewan di kapal itu mengamuk.
"Menurut keterangan dari juragan kapal, Ramli, yang selamat, kapalnya mengalami kebocoran di bagian lambung kapal tempat penyimpanan hewan ternak. Bocornya kapal karena ditendang oleh kuda. Air cepat masuk ke kapal sehingga korban berupaya menyelamatkan diri semua," kata Edy.
Saat ini pencarian 4 korban hilang dihentikan sementara waktu karena Kabupaten Kepulauan Selayar sedang dilanda hujan badai.
"Perlengkapan kami tidak memungkinkan untuk melakukan pencarian terus. Diharapkan, tim Basarnas dan BPBD membantu melakukan pencarian di perairan luas di kepulauan Selayar," kata Edy.
Kapal kayu Cahaya Putri Abadi pengangkut hewan ternak di perairan Kabupaten Kepulauan Selayar.
(Baca juga Kapal Pengangkut Ternak Tenggelam di Selayar, 4 ABK Hilang)
Selain mengangkut hewan ternak, kapal tersebut juga mengangkut 10 ABK. Enam di antaranya berhasil selamat, sementara 4 orang lainnya dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian.
Kapal diperkirakan tenggelam di perairan selatan Kembang Miati, Desa Komba-komba, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Kapal tersebut berlayar dari daerah Mbai, NTT menuju Bungeng, Kabupaten Jeneponto, Sulsel. Kapal tenggelam akibat bocor pada haluan kapal.
Korban selamat adalah Ramli (51) sebagai juragan kapal, Sisi alias Azis (34), Wawan (18), Hasrul (18), Baddu (53), dan Edi (29). Mereka semua asal Jeneponto.
Adapun 4 korban yang hilang adalah Hamzah (28) dan Nasir (54) dari Jeneponto, Andi Patiroi (34) warga Kabupaten Bone, dan seorang lagi belum diketahui identitasnya. (Hendra Cipto)