News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Sudarsono Membangun Pulau Buru, Tempat Pembuangan Aktivis Komunis

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tagop Sudarsono Soulisa, Bupati Buru Selatan, Provinsi Maluku, saat di Surabaya untuk memaparkan potensi daerahnya di IBT Expo, Selasa (22/11/2016).

TRIBUNNEWS.COM, SURYA - Tagop Sudarsono Soulisa, Bupati Buru Selatan, Provinsi Maluku,  berjuang keras memajukan daerah yang berada di kepulauan Buru.

"Kami sangat berharap pada kota Surabaya. Ketika diinformasikan ada tempat pameran dan sentra promosi bagi potensi di daerah Indonesia Bagian Timur (IBT), saya langsung datang untuk memanfaatkan fasilitas ini," cerita Tagop di Hotel Garden Palace, Surabaya, Selasa (22/11/2016). 

Tagop ke Surabaya membawa aneka jenis produk asal daerah itu untuk mendapatkan pasar melalui kota Surabaya. Seperti produk pertanian dan perikanan yang sudah diolah dan dikemas menarik. 

"Kami ada beras, karena sebagian wilayah Pulau Buru, yang dulu hanya sebagai tempat buangan, kemudian jadi tujuan transmigrasi warga dari banyak daerah, menjadikan banyak daerah ada sawah."

"Kemudian ikan-ikan laut, yang saat ini sudah kami olah dan sudah mulai dilirik pasar domestik maupun ekspor," lanjut Tagop.

Lazim diketahui, Pulau Buru merupakan tempat pembuangan para tahanan politik yang dianggap berhaluan politik Komunis atau pro PKI. Sebagian besar dibuang tanpa melalui proses peradilan. 

Tagop berharap, program tol laut yang digagas pemerintah juga bisa meningkatkan potensi pasar Buru Selatan untuk ke Jawa.

Diakuinya, kebutuhan consumer good seperti sabun, minyak goreng dan sejenisnya, masih dipakai dari Jawa.

"Nah, kalau kirim ke Buru Selatan, baliknya ke Jawa, bawalah produk kami. Kalau ada tol laut dari Surabaya langsung ke Buru bisa lebih terjangkau harga-harganya, karena selama ini dari tempat kami mau ke Jawa atau daerah lain, pasti harus transit ke Ambon dulu," ungkap Tagop.

Dalam kesempatan itu, Tagop berharap investor asal Surabaya juga ada yang tertarik menanamkan modalnya ke Buru.

Dia menyebut, ada banyak potensi alam yang bisa dikembangkan disana. Misalnya pegunungan krast yang bisa menjadi bahan baku semen.

Tagop mengklaim, bahan baku itu lebih baik dibanding batuan krast di Gresik atau Padang.

Tak hanya itu, tambang emas juga sudah ada di daerah itu. "Ada tiga titik tambang emas yang dikelola BUMN di sana. Kami berharap bisa memberi manfaat bagi warga kami yang selain penduduk asli, juga ada warga Bugis, Jawa, dan Maluku," lanjut Tagop.

Dengan adanya fasilitas IBT Expo yang digagas oleh PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI) yang dilaunching Senin (21/11/2016) dan diisi dengan pameran produk IBT hingga Jumat (24/11/2016) itu, Tagop berharap ada bantuan lain dari pemerintah untuk sarana promosi.

"Secara mandiri kami sudah siapkan dari APBD Buru Selatan. Namun dengan tambahan dari pemerintah lewat Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi kami bisa semakin agresif untuk kembangkan potensi wilayah kami," lanjut Tagop.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Pedesaan Kemendes PDTT, Johozua M Yoltuwu, mengakui, tahun 2017 mendatang, bantuan dana Desa dan pembangunan daerah tertinggal sudah ditingkatkan untuk pengbangan usaha dan potensi.

"Tahun ini, dana desa itu dititik beratkan pada infrastruktur. Tahun depan naik kelas untuk pengembangan potensi daerah," kata Johozua.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini