Laporan Wartawan TribunSolo.com, Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Pandu, pemuda yang membuat cuitan kasar terhadap Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin KH Musthofa Bisri alias Gus Mus akhirnya datang menemui Gus Mus.
Pandu datang menemui Gus Mus di kediamannya, Leteh, Rembang.
Kabar Pandu yang menemui Gus Mus itu dikabarkan oleh seorang netizen dengan akun @CandraMalik di Twitter, Kamis (25/11/2016).
"Hari ini Gus Mus menerima tiga pengina Beliau via sosmed, di Ndalem Leteh, Rembang. Foto (1) Bachtiar, (2) Hasan, (3) Pandu," tulis @CandarMalik.
Di cuitan sebelumnya, @CandraMalik juga membuat kabar senada.
"Alhamdulillah, betapa indahnya akhlak mulia dan teladan Kiai-ku. Abah Mus menerima Pandu dengan ramah dan hangat," tulis dia.
Kabar itu direspon baik oleh netizen lainnya.
Salah satunya oleh musisi Addie MS.
"Respek pada ulama yg penuh keteladanan," tulis Addie MS di akun Twitternya, @addiems.
"Semoga mereka menyesali perbuatannya dan lebih hati2 dalam berucap terhadap ulama @candramalik," tulis @za_enuri.
Gus Mus sendiri sebelumnya sudah memaafkan Pandu.
Gus Mus menilai bahwa tidak ada yang perlu dimaafkan atas komentar Pandu terhadap pernyataannya.
"Tidak ada yg perlu dimaafkan, Mas Fadjroel, kesalahannya mungkin hanyalah menggunakan 'bahasa khusus' di tempat umum."
"Maklum masih muda," tulis Gus Mus dalam akun resminya di Twitter, Jumat (25/11/2016) pagi.
Pernyataan itu disampaikan oleh Gus Mus untuk menanggapi permintaan maaf dari Komisaris Utama PT Adhi Karya Fadjroel Rachman, Kamis (24/11/2016).
Melalui akun Twitter-nya, Fadjroel secara pribadi maupun mewakili Adhi Karya meminta maaf kepada Gus Mus.
Akibat komentarnya yang kurang pantas terhadap pernyataan Gus Mus, Pandu mendapatkan surat peringatan dari pimpinan proyek tempat dia bekerja.
Gus Mus mengatakan, karena Pandu sudah meminta maaf, ia tidak perlu dipecat dari pekerjaannya saat ini.
"Janganlah (dipecat), dia sudah menyesal dan meminta maaf, Al-Musamih kariim...," tulis Gus Mus.(*)