News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bengawan Solo Meluap, 9 Desa di Gresik Terendam Banjir

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Sembilan desa di dua kecamatan, Kabupaten Gresik, mulai terendam banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo.

Selain merendam lahan pertanian, banjir sudah mulai masuk ke rumah-rumah warga, sehingga aktivitas warga terganggu, Minggu (27/11/2016).

Banjir luapan sungai Bengawan Solo merendam sejumlah jalan desa di antaranya Kecamatan Dukun di Desa Tiremenggal, Tebuwung, Dukuhkembar, Madumulyorejo, Baron.

Genangan air rata di pemukiman warga sedalam 10 sampai 15 sentimeter.

“Ada 14 Rumah tergenang yang tingginya mencapai 10 hingga 15 sentimeter. Lahan persawahan di Kecamatan Dukun yang tergenang seluas 9 hektar, tinggi genangan 20 hingga 30 sentimeter,” kata Abu Hasan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik.

Sedangkan untuk Kecamatan Bungah, yang terendam banjir yaitu Desa Sungonlegowo, Bedanten, Bungah dan Desa Sukorejo.

Di Kecamatan Bungah, rumah yang tergenang ada 5 rumah dengan tinggi genangan 10 sampai 20 sentimeter.

Lainnya area persawahan dan jalan desa dengan ketinggian air 30 sampai 40 sentimeter.

“Jalan desa yang tergenang di Desa Bungah sepanjang 600 meter, tinggi genangan 30 sampai 40 sentimeter,” katanya.

Sampai saat ini tim BPBD Kabupaten Gresik terus memantau kenaikan air di Bengawan Solo sebab kondisi air laut sedang pasang.

“Diperkirakan banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo akan terus meningkat, warga harus selalu waspada, sebab intensitas hujan masih cukup tinggi di Gresik dan sejumlah wilayah sekitarnya.

Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Surabaya yang diterima oleh BPBD Kabupaten Gresik menyebutkan bahwa wilayah Gresik cuacanya akan hujan petir, suhu 25 sampai 34 drajat selsius, kecepatanangin 9 sampai 19 kilometer perjam dan arah angin dari selatan barat daya.

Warga Desa/Kecamatan Bungah mengaku sudah biasa dengan langganan banjir Sungai Bengawan Solo setiap tahun tapi warga hanya menyesalkan sikap pemerintah yang seakan-akan membiarkan bencana banjir datang setiap tahun.

“Sudah biasa kebanjiran. Rumah sudah dipondasi tinggi dan alat elektronik sudah dipindah ke bagian atas. Anehnya, kenapa pemerintah daerah sampai pusat tidak ada yang perhatian dengan bencana alam tahunan ini,” kata Heru, pemuda Desa Bungah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini