"Kalau buaya pertama yang ditangkap yaitu 'si hitam' hanya diangkat 16 orang. Ukurannya lebih kecil," jelas Mustofa.
Bgaimana buaya kedua berwarna kuning yang baru saja menyambar pancing pada Senin pagi?
Mustofa menyebut pengangkatannya butuh proses sesuai instruksi Mang Syarif.
"Buaya memang sudah makan pancing, tapi masih di sungai. Kami masih menunggu instruksi pawang untuk menarik dan mengangkatnya ke darat," tambahnya.
Sebelumnya, Sangkuriang alias Siankuri alias Biel (40), warga Kimak, tewas diterkam buaya saat sedang menjala ikan dan udang di Lubuk Bunter, Senin (14/11/2016) pukul 19.30 WIB.
Saat kejadian, korban menjala ikan bersama temannya, Jasimin alias Simin (28), warga Kimak.
Tubuh korban terkaman buaya itu ditemukan hampir seminggu kemudian terdampar di semak belukar, tepi kebun milik Halimah alias Bik Ciew, di bibir Sungai Lubuk Bunter, Minggu (20/11/2016) petang.
Kondisi jasad korban saat ditemukan sudah tak utuh lagi, kedua tangannya sudah hilang dan telapak kaki sebelah kanan tidak ada lagi dan ada beberapa luka robek di tubuh korban
Sungai Lubuk Bunter merupakan bagian dari Sungai Jada Bahrin dan Sungai Baturusa yang dikenal sebagai habitat buaya muara berukuran besar.
Selain buaya, di sungai-sungai tersebut banyak terdapat udang satang berukuran besar dan beraneka ragam ikan.