Sampai ia kalap mata dan berniat untuk mengahabisi nyawa orang yang ia cintai itu.
Tekatnya pun sudah bulat dan ia membawa pisau dapur orang tuanya sejak dari rumah.
Sebelum menghabisi nyawa wanita yang ia cintai itu, ia sempat berhubungan badan di Hotel Istana Batam kamar 303 dimana ia membunuh Ayu.
"Saya tikam dia karena saya cemburu. Saya tusuk sebanyak dua kali di bagian dada dan paha. Dia sempat melawan dan menggigit jari saya," aku Nofrizal.
Darah segar berceceran di lantai usai menikam Ayu. Bahkan celana panjang yang ia kenakan sudah berlumuran darah.
Untuk mengelabui petugas hotel, ia membuka celananya dan pulang dengan menggunakan celana pendek.
Ia membawa ponsel milik Ayu untuk menghilangkan jejak. Namun kejahatan tentunya selalu mengninggalkan jejak.
Pisau dapur dan celana milik Nofrizal yang ditemukan di TKP menjadi kunci awal penyibak tabir pembunuhan tersebut sehingga ia dapat ditangkap pihak kepolisian. (Koe)