TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR – Misbah alias Yus (52) hanya tertunduk ketika menjalani pemeriksaan tim penyidik Reskrim Polsek Sukawati, Senin (28/11/2016).
Sorot matanya pun sayu. Pria asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, ini ditangkap atas dugaan pembunuhan terhadap Ni Made Astini alias Ibu Jero (44) di kamar kosnya, Banjar Negari, Desa Singapadu, Sukawati, Gianyar, Bali, Kamis (24/11/2016) malam.
Ditemui di Polsek Sukawati, Misbah mengakui perbuatannya.
Ia mengaku membunuh Ibu Jero usai berhubungan badan.
Penyebabnya, pria kurus berkumis tebal ini kesal perempuan yang dipacarinya sejak empat bulan lalu itu, terus meminta uang.
Misbah diketahui sudah dua kali menduda.
Ia memiliki dua orang anak dan tiga orang cucu.
Ibu Jero juga dua kali menikah dan sekarang berstatus janda dengan dua orang anak, seorang dari anaknya sudah meninggal.
Kapolsek Sukawati, AKP I Wayan Wisnawa menjelaskan, Misbah dan Ibu Jero tinggal satu kamar di tempat kos layaknya suami istri.
Sebelum dihabisi, pelaku dan korban sempat indehoi tapi kemudian terlibat cekcok.
Penyebabnya, kata pelaku, korban kembali meminta uang senilai Rp 1 juta.
“Saya kalap. Saya kesal, terus dimintai uang. Terakhir dia minta Rp 1 juta," kata Misbah.
Pria pengangguran ini juga mengaku kesal karena sering disuruh korban mencari pekerjaan dengan cara dibentak.
"Karena saya tak bekerja, saya dimarahi terus,” ucapnya.
Misbah mengakui kedatangannya ke Bali untuk mencari pekerjaan.
Selama di Bali, pria yang tak pernah mengenyam pendidikan sekolah ini hanya bekerja serabutan.
Korban yang seorang penjual nasi di pasar itu, diduga meninggal karena cekikan di leher.
Hal ini terlihat dari adanya patahan serta pendarahan pada kerongkongan. Setelah dicekik, kepala bagian kiri korban lantas dipukul sebanyak tiga kali menggunakan palu.
Usai menghabisi nyawa korban pukul 24.00 Wita, pelaku sempat berdiam diri di dalam kamar yang penuh dengan bercah darah.
Setelah itu pelaku meninggalkan kamar kos, Jumat (25/11/2016) pukul 02.00 Wita.
“Dia bingung mayatnya mau dikemanakan. Akhirnya disembunyikan di bawah ranjang. Setelah situasi sepi, pelaku langsung meninggalkan kosan dan bersembunyi di Denpasar Barat. Uniknya, sebelum meninggalkan kosan, pelaku sempat membenahi spray kasur, seolah-olah tidak terjadi apa-apa,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, mayat korban ditemukan di bawah kolong tempat tidur dalam kondisi penuh darah dan tercium bau tak sedap, Minggu (27/11/2016) sore.
Mayat korban dalam kondisi setengah telanjang, hanya mengenakan baju warna coklat.
Pelaku akhirnya ditangkap di Jalan Gunung Catur, Gatot Subroto Barat, Ubung, Denpasar Barat, Senin (28/11/2016) pukul 02.00 Wita atau sehari setelah kasus ini dilaporkan.
Identitas pelaku berhasil diungkap berdasarkan laporan bahwa korban memiliki hubungan dekat.
“Dari hasil pengembangan, kami dapat informasi Misbah bersembunyi di sebuah proyek bangunan di Denpasar,” ujar AKP Wisnawa.
Ketika anggota buser mendatangi lokasi persembunyian, Misbah sempat mencoba kabur menggunakan motor Nouvo DK 4554 KK.
Motor tersebut milik Ibu Jero yang dilarikannya usai dihabisi.
“Korban sempat mau kabur pakai motor curian, tapi berhasil kami amankan,” ungkap Wisnawa.
Barang bukti yang diamankan dari tangan pelaku di antaranya sebuah pisau stainless, sebuah handphone Nokia milik korban, sebuah palu, dan sebuah sepeda motor milik korban.
Saat ini pelaku ditahan di sel Mapolsek Sukawati.
Akibat tindakannya pelaku diancam pasal 338, subsider 351 ayat 3, dengan ancaman di atas lima tahun penjara. (I Wayan Gunarta)