TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Pembangunan jalan di rumah dinas gubernur Sumatra Utara (Sumut) di masa pemerintahan Edy Rahmayadi dikritik dalam Debat Pilkada Sumatra Utara, Rabu (7/11/2024).
Awalnya, calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 1, Bobby Nasution mengkritik tentang infrastruktur jalan di Sumut yang rusak di Sumut.
Hal itu disampaikan Bobby saat ditanya mengenai peningkatan moda transportasi publik di daerah.
Baca juga: Edy Rahmayadi Minta Jawaban Soal Isu Blok Medan di Debat Calon Gubernur, Bobby Tantang Begini
"Minimnya moda transportasi antar daerah terutama daerah terpencil jika terpilih apa langkah konkrit sistem transportasi agar lebih efisien dan terjangkau," kata moderat kepada Bobby.
Bobby lalu mengatakan bila Medan telah memiliki moda transportasi seperti bus listrik.
"Mungkin rumah bapak bisa naik bus listrik, pak ke depan akan kita tambah di Medan.
Tentang moda transportasi terpencil, saya yakin dua bulan hancur kenapa karena jalannya hancur bagaimana mau transportasi," kata Bobby.
Bobby mengatakan sebelum membuat transportasi, perlu perbaikan jalan di Sumut agar bisa muda dilalui.
Bobby juga menyinggung soal pernyataan Edy yang menyebut bila jalan yang rusak adalah jalan nasional dan jalan desa.
"Ke depan infrastruktur harus benar benar jadi keutamaan jalan rusak dibilang nasional, jadi gubernur kerjanya mau ngapain," kata Bobby.
Bobby pun lalu mengatakan bila kondisi jalan rusak banyak ditemukan di Sumut. Namun sebut dia pada saat menjabat Gubernur Edy malah memperbaiki jalan di rumah dinas Gubernur sebesar Rp 2 milliar.
"Mohon izin pak Edy saya baca di media bapak hanya untuk benerin halaman rumdis 2 miliar. Untuk jalan yang lain tak ada, kepala desa, bupati wali kota pemerintah pusat jangan hanya rumah dinas," kata Bobby.
Tanggapan Edy
Edy menanggapi masalah pengaspalan jalan Rp2 miliar itu saat menggelar konferensi pers setelah debat di Hotel Santika pada Rabu (6/11/2024). Menurutnya, hal tersebut bukan urusan gubernur.
Baca juga: Pilkada Sumut Panas, Bobby Nasution Vs Edy Rahmayadi Saling Sindir, Pengamat: Baik untuk Demokrasi
“Saya tidak ingat soal 2 M itu. Karena itu bukan urusan gubernur. Urusan gubernur bukan soal 2 M atau 1 M,” kata Edy.
Mantan Gubernur Sumut ini menilai, menjadi gubernur seharusnya berbicara soal kebijakan, bukan masalah pribadi.
“Gubernur itu bicara kebijakan untuk 33 kabupaten dan kota, bukan urusan pribadi yang bukan pekerjaan gubernur,” tegas Edy.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Sindir Edy Soal Jalan Rusak, Bobby : Tapi Bapak Beneri Jalan Rumah Dinas Rp 2 Miliar