TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Sabtu (3/12/2016) sekitar pukul 10.00 WIB, lima orang nelayan warga Kecamatan Pulau Senayang tengah menjalani aktivitas pekerjaannya mencari ikan.
Saat itu diketahui tiba-tiba pesawat terlihat oleng dalam kondisi suara pesawat berbunyi tidak stabil.
"Ada lima orang yang melihat kejadian tersebut. Mereka saat itu memancing dengan menggunakan dua kapal. Dua orang Jang sama Saki yang melihat pesawat itu oleng lalu jatuh. Saat itu kata mereka pesawat mati hidup dan oleng lalu jatuh menghujam," ujar Raiz salah seorang warga.
Faiz menceritakan kejadian yang dilihat langsung oleh penemu pertama saat pesawat jatuh, di Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, Sabtu (4/12/2016).
Kedua penemu pesawat jatuh pertama itu kebetulan masih bersaudara dengan Raiz. Ia pun mendapat cerita banyak dari keduanya saat hendak ditemui wartawan, ke lima orang nelayan saksi pertama yang melihat tengah berlayar mencari ikan.
Raiz menuturkan bahwa para nelayan ini begitu kaget ketika mendengar dan memperhatikan pesawat hingga akhirnya jatuh ke tengah laut tepatnya di perairan Gentar, Kecamatan Senayang.
"Setelah pesawat jatuh ke dalam laut, pesawat meledak kencang sampai gelombang air laut begitu tinggi. Karena menurut cerita mereka, ia posisinya juga tak jauh dan langsung mendekati pesawat," kata Raiz mewakili pihak penemu.
Setelah mendekati lokasi kejadian, pesawat yang telah meledak nyaris tidak terlihat dan tertutup permukaan air.
Namun mereka berlima menunggu berharap ada awak pesawat yang masih bisa diselamatkan.
Ditunggu sekitar satu setengah jam lamanya, beberapa barang di dalam pesawat muncul dari bawah air.
"Ditunggu lama keluar barang-barang itu. Mereka rencanaya hendak menolong siapa tahu masih ada yang selamat. Namun tak ada satu pun yang terlihat hanya barang-barang dan potongan bagian tubuh yang juga ikut keluar ke permukaan," kata dia.
"Mereka juga sempat bawa barang-barang korban. Ada juga sepatu yang keluar, saat diambil ternyata masih ada kaki korban yang masih melekat," katanya lagi.
Mereka pun ketakutan dan langsung melapor kepada Polsek setempat.
Beberapa barang milik korban pun sempat dibawa untuk ditunjukkan sebagai bukti. Selain itu mereka juga memberikan tanda pelampung di lokasi kejadian.