"Saat ini masih banyak interaksi pembelajaran di kelas pada madrasah Aliyah di Aceh yang belum terjalin secara baik dan sigfikan. Idalnya, guru yang mengajar di kelas harus dapat membangun hubungan emosional dengan peserta didik sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang kondusif dan meningkatkan aktifitas belajar peserta didik," tuturnya.
Sulaiman melalui desertasinya juga menyampaikan beberapa masukan kepada Kementerian Agama, agar dapat memperhatikan keterampilan manajemen kelas dan dapat membuat program-program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan guru.
Hari ini, Sulaiman telah membuktikan, bahwa menuntut ilmu tidak ada batasan bahkan tidak mengenal profesi.
Jika ada keinginan tentu ada jalan, kesempatan selalu terbuka, seperti yang berhasil diraih pria 32 tahun tersebut.
Profesi Sulaiman sebagai seorang pengaman kampus tak pernah menyurutkan semangatnya untuk belajar.
Di sela-sela menjaga dan memastikan keamanan di kampus, pria ini dengan gigihnya belajar hingga akhirnya berhasil menyematkan gelar doktor di depan namanya.
Program sarjana dan magister juga dilesaikan Sulaiman sembari dirinya nyambi sebagai satpam di kampus UIN Ar-Raniry.
Sebuah prestasi dan usaha yang luar biasa diperlihatkan Sulaiman. Selamat Dr Sulaiman MA. (*)