News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Udhik-udhik Wujud Kepedulian Raja Yogyakarta Sejahterakan Rakyatnya

Penulis: Khaerur Reza
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GBPH Prabukusumo menyebarkan udhik-udhik kepada masyarakat yang sudah menunggu di Bangsal Ponconiti Keraton Yogyakarta, Senin (5/12/2016). TRIBUN JOGJA/KHAERUR REZA

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYAKARTA - Acara sebar udhik-udhik salah satu ritual tahunan yang ditunggu masyarakat setiap bulan Mulud dalam penanggalan jawa tak terkecuali pada Senin (5/12/2016) malam.

Dalam acara tersebut pihak Keraton Yogyakarta akan memberikan sedekah kepada masyarakat berupa uang koin atau receh, beras dan bunga.

Penghageng II Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Krido Mardowo, KRT Waseso Winoto, mengatakan tradisi ini merupakan budaya luhur kerajaan dalam usaha mensejahterakan warganya.

"Udhik-udhik ini budaya nenek moyag, dadi pemimpin kudu gawe (harus bekerja) kesejahteraan rakyat. Isinya udhik-udhik kan untuk membuat kesejahteraan rakyat," jelas Winoto.

Walau zaman sudah berubah namun isi udhik-udhik tetap dipertahankan. Di dalam udhik-udhik ini keraton membagikan uang koin atau receh, beras bercampur bunga dan kunyit atau beras kuning.

"Jangan hanya dilihat jumlahnya, arto (uang) udhik-udhik manfaatnya tinggi karena sudah didoakan ngarsa dalem (Sri Sultan HBX, Raja Yogyakarta) supaya bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat," tambah dia.

Ratusan masyarakat sendiri memang masih menjunjung tinggi nilai udhik-udhik hingga mereka rela berdesakan memperebutkannya.

Salah seorang warga Wagiyem (59) mengaku sangat senang bisa mendapatkan 4 buah koin dalam udhik-udhik tahun ini.

"Buat penenang hati dapat barang dari keraton disimpan saja tidak untuk dibelanjakan," ujar Wagiyem.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini