News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Aceh

Gempa Susulan Bikin Panik Jemaah Salat Jumat

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jalan yang retak akibat gempa di Km 69 di Desa Mane Cot, Kecamatan Mane, Pidie, Aceh, Selasa (22/1/2013). Gempa tektonik berkekuatan 6,0 SR yang berpusat di antara Mane dan Gempang mengakibatkan 1 orang meninggal dunia, 15 orang luka-luka, dan 154 bangunan rusak. SERAMBI/BUDI FATRIA

Kemarin, tim SAR melanjutkan pencarian korban. Tim gabungan memfokuskan 5 titik pencarian pascagempa berkekuatan 6,4 SR di Provinsi Aceh pada Rabu lalu (7/12). Kelima titik tersebut berlokasi di Leung Putu, Mereudu, Uleeglee, Trenggading, dan Darul Ulu. Kelima lokasi ini berada di Kabupaten Pidie Jaya.

Tim SAR gabungan dipimpin oleh Basarnas berjumlah 484 personel. Tim Basarnas sendiri berjumlah 140 personel yang berasal dari beberapa wilayah, seperti Jakarta dan Jambi. Target utama pencarian reruntuhan pasar dan ruko di Mereudu.

"Upaya pencarian kami berakhir setelah tidak ada lagi laporan warga yang hilang dari masyakarat," ujar Barokna, Koordinator Komunikasi Basarnas.

Pencarian gedung menggunakan alat-alat berteknologi canggih seperti life locator, life detector, search cam, dan Pal CSSR. Hari ini Jakarta Rescue menerjunkan dua anjing pelacak untuk membantu upaya pencarian di Mereudu.

Dalam operasi pencarian, tantangan dihadapi personel SAR ketika menemui reruntuhan berjenis pancake, biasanya pada bangunan bertingkat. Terkait keamanan di lapangan, Barokna mengatakan bahwa Basarnas sebagai leading sektor pencarian dan penyelamatan menetapkan seleksi ketat dalam melibatkan relawan SAR.

Hingga kemarin --data bersifat sementara-Pos Komando Utama yang berlokasi di Pidie Jaya menyebutkan total korban jiwa meninggal dunia adalah 100 orang dan sudah berhasil diidentifikasi 92 orang yaitu di Pidie Jaya 88 jiwa, Bireuen 2, dan Pidie 2, sedangkan korban luka berjumlah 589 jiwa, dengan rincian luka berat 127 jiwa dan luka ringan 462.

Sebelumnya dilaporkan 102 orang meninggal. Namun setelah dilakukan verifikasi dalam rapat koordinasi, ternyata ada pelaporan korban dengan 2 nama berbeda pada seseorang korban sehingga terdata dua kali.

Dengan demikian total korban meninggal adalah 100 jiwa. Adanya kesalahan dalam pendataan ini adalah hal yang wajar mengingat kondisi saat darurat bencana dan belum terbangun posko tanggap darurat sehingga seringkali data dari berbagai sumber. (tribunnews/nicolas/serambi indonesia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini