TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Gara-gara unggahan meme 'bom termos' yang dilakukan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kepri Maruf Maulana di sebuh grup WhatsApp membuat Kapolda Kepri Brigjend Pol Sam Budigusdian marah dan kecewa.
Saat ekspos perkara dugaan pemerasan dua oknum wartawan detiknewsocean.com di Mapolda Kepri, Selasa (13/12/2016), Sam mengaku marah terhadap ulah Maruf.
"Tadi saya marah di grup (WhatsApp), mungkin gurau Maruf Maulana pengalihan isu dengan bom termos. Dia (Maruf) tidak sepatutnya memposting itu. Dia tidak menghargai kinerja polisi," kata Sam dengan nada kesal.
Sam diketahui adalah juga anggota grup whastApp dimana Maruf memposting meme tersebut.
Meme 'bom termos' dimaksud adalah gambar seorang laki-laki yang memikul sebuah termos dan beberapa alat berupa remote layaknya bom menempel pada dada lelaki pada gambar tersebut.
Bagian paling atas terdapat tulisan 'kalo pengalihan isu pake bom panci masih gagal'. Lalu di bagian bawah gambar terdapat lagi tulisan 'coba alihkan isu dengan bom termos'.
Meme itu, tambah Sam, ada kaitannya dengan bom panci pada Sabtu, 10 Desember 2016 lalu di Bekasi.
Tambah Sam, pada rapat Selasa (13/12) pagi tadi yang dipimpin olehnya bersama beberapa personel Detasemen Khusus (Densus) 88 pihaknya menyampaikan hal itu.
Dan hasilnya, Densus juga marah dan kesal kepada Maruf Maulana.
"Kebetukan tadi rapat bersama teman-teman Densus 88, saya sampaikan. Dan semua marah. Dan mereka (Densus 88) share seluruh Indonesia. Silahkan mau minta maaf seluruh Indonesia. Saya selaku Kapolda penjaga keamanan di Kepri merasa tersinggung,"tegas Sam.
Menurutnya, sepatutnya Maruf Maulana sebagai salah satu tokoh Kadin Kepri tidak membuat postingan yang membuat orang lain terluka hatinya.
Sam pun merasa dengan postingan itu tidak menghargai kinerja polisi.
"Ini pengalihan isu? Makanya jangan main-main," tambahnya lagi.(Leo Halawa)