"Apakah investasinya kita batalkan? Rp 5 triliun lho. Apakah itu tidak mengganggu kepastian iklim investasi di Jateng dan Indonesia?" tandasnya.
Ganjar juga menyinggung mengenai rencana pembuatan KLHS oleh pemerintah pusat.
Ia menjelaskan, KLHS tersebut adalah mencakup semua kawasan pegunungan Kendeng, bukan hanya Rembang.
"KLHS oleh publik dibaca seolah-olah izin semua berhenti dan harus menunggu KLHS," ujar dia.
Mengenai aksi sejumlah warga Rembang yang mendukung pabrik semen, Ganjar mengatakan, tidak masalah. Menurutnya, wajar jika ada yang setuju dan tidak setuju.
"Saya hanya ingin proporsional menempatkan, sehingga publik teredukasi dengan baik," tandasnya.