Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tiga anak gadis, Sarina (17), Rini (18) dan, Alang (16) tiba-tiba datang ke Mapolsek Tamalate dan langsung menangis, Rabu (21/12/2016) pukul 01.30 Wita.
Tiga gadis yang masuk secara beiringan ini langsung membuat bingung petugas piket. Ketiganya terus menangis sampai salah seorang petugas piket berusaha untuk menenagkan ketiganya.
Bahkan, Kapolsek Tamalate Komisaris Polisi (Kompol) Amrin AT yang duduk didepan meja piket pun bingung, lalu berusaha untuk tanyakan persoalan ketiga anak gadis tersebut.
"Apa masalahmu dek, coba diceritakan dulu semuanya baru mau menangis atau tidak itu urusanmu. Masa datang kesini langsung menangis begitu, nanti kita dianggap apa lagi," tanya Amrin.
Salah satu dari ketiga gadis itu, Sarina menjelaskan, pacarnya Ardi (20) warga asal Bontoduri Makassar, telah dipukul seorang residivis di Jl Sultan Alauddin, tepat samping Pertamina Alauddin.
Menurut Sarina, Ardi dipukul oleh salah seorang residivis karena berusaha untuk melindungi dirinya dari gangguan pelaku mengganggui, bahkan pelaku itu disebut memegang badan Sarina.
"Pacar saya ini cuman tukan bentor pak, dia berusaha untuk bilang ke residivis itu untuk jangan pegang-pegang saya pak. Tapi langsung pelaku memukul pacar saya kayak seoran pencuri," jelasnya.
Amrin pun bertanya kepada Rini dan juga Alang yang ikut menangis, keduanya pun menjawab karena tidak tega melihat Ardi dipukul, bahkan diancam dengan sebilah badik yang dipegang si residivis itu.
Kemudian, Amrin pun mempersilahkan Nuraini dan Ardi untuk melapor kasus tersebut ke ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Tamalate untuk kemudian ditindak lanjuti. (Dal)